[caption id="attachment_152544" align="aligncenter" width="300" caption="Bang Srondol dengan Abanggeutanyo"][/caption] Akhirnya, setelah menunggu beberapa waktu lamanya, saya dapat juga bertemu dengan sosok dibalik wajah sangar Jack Sparrow. Seorang yang banyak dijuluki Kompasianer lainnya, sebagai sosok misterius itu, terungkap suda Berawal dari tanggal 26 Desember lalu, saat saya saling komentar di facebook dengan Bang Shulhan Kamaru, dan Pak Yusep Hendarsyah, lalu Bang Hazmi Srondol (Om Srondol) ikut menimpali dengan menawarkan rencana untuk Kopdaran bersama Abanggeutanyo, di rumah beliau. Tanpa memikir panjang, saya pun kemudian langsung mengiyakan ajakan Bang Srondol tersebut untuk pergi kerumahnya dan ngobrol-ngobrol dengan salah satu Kompasianer yang tulisan-tulisannya sangat dahsyat itu. Saya pun mencari tahu mengenai Kompasianer Abanggeutanyo, dan ketemu juga di postingan Pak Syukri Muhammad Syukri. Dalam postingan tersebut, dilukiskan bahwa Abanggeutanyo adalah seorang Putera Aceh, yang keberadaannya sangat misteri sekali, dan baru dua orang Kompasianer saja yang pernah ditemuinya, yakni Bang Srondol dan Bang Zulfikar Akbar (Menurut komentar Bang Mukti Ali). Kemudian identitas diri Abanggeutanyo pun tidak ditampilkan secara umum, seperti url facebook dan twitternya, mungkin hanya Admin Kompasiana saja yang mengetahuinya, berkat statusnya yang Terverifikasi. Saking penasarannya, hingga sore kemarin, saya pun segera meluncur ke kediaman Bang Srondol di Bekasi. Dengan perjalanan hampir dua jam, dari tempat kerja saya di daerah Kota, karena hujan turun dan juga terjebak kemacetan yang mengular saat melewati Pulo Gadung, akhirnya ketemu juga rumah Bang Srondol. Sesampainya disana, terlihat sosok misterius itu yang ternyata sangat ramah dan juga bersahaja. Jauh dari kesan sangar ala Jack Sparrow yang terpasang di profil akun kompasiana beliau. Abanggeutanyo, yang dalam bahasa Aceh berarti adalah Abang Saya, pun terlihat sumringah, karena dapat kopdaran dengan saya dan Bang Srondol bertiga. Bersama Anaka da Istri beliau, rencananya malam itu juga akan melanjutkan pergi ke daerah Kalimantan untuk menemui salah seorang familinya. Jadi, saya hanya dapat menemuinya tidak lama, karena beliau sudah menunggu dari pukul 18 sore, sementara saya datangnya sekitar pukul 20 malam. Meski begitu, kami pun sempat berbincang-bincang baik itu soal politik, ekonomi, sosial ataupun sisi lain dari kehidupan di dunia maya. Abanggeutanyo, yang bernama asli Pak Faisal, banyak memberikan ilmu yang bermanfaat kepada saya pribadi, yakni mengenai penulisan yang benar dan tepat saat hendak memposting di Kompasiana. Saya sendiri sangat kagum dengan beliau, karena beliau sangat piawai merangkai kata-kata yang membuat pembaca terhipnotis seolah-olah ikut bersama dirinya dalam diskusi politik yang biasa ditulis. Tetapi bukan berarti beliau hanya khusus menulis politik saja, banyak rubrik lainnya yang beliau jamah, seperti Olah raga, Kuliner, bahkan Humor. Hingga akhirnya, usai berdiskusi sebentar diantara kami bertiga, beliau pun memutuskan untuk pamit, karena hari telah larut malam. Meninggalkan saya dan Bang Srondol yang kemudian melanjutkan hasil diskusi tadi dengan tema seputar Kompasiana dan sisi lainnya. Suatu hari nanti, berharap dapat kopdaran kembali dengan Pak Faisal, atau juga bersama kawan-kawan Kompasianer lainnya. Sebab kopdaran itu tidak hanya ketemuan saja, melainkan dapat saling berbagi ilmu dan pengalaman setelah biasanya hanya dapat bertemu di dunia maya...
*Â Â *Â Â *
Kira-kira, awal atau pertengahan Januari nanti, rencananya akan ada Kopdaran lagi dengan Kawan Kompasianer siapa ya?
*Â Â *Â Â *
Djembatan Lima, 31 Desember 2011 (11:45 wib)
- Choirul Huda (CH)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H