Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akhir Tragis dari Strategi Memunggungi Sungai ala Han Xin (Bei Shui Yi Zhan)

18 Maret 2016   10:04 Diperbarui: 18 Maret 2016   10:12 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Trofi Liga Champions: Boleh dilihat tidak bisa digenggam"][/caption]

SIMA Yi pernah mengatakan, ada lima kemungkinan dalam strategi perang. Pertama, jika dapat melawan, harus lawan. Jika tidak dapat melawan, tentu bertahan sebisa mungkin. Jika bertahan pun tidak sanggup, lari jadi pilihan terbaik. Jika lari juga tidak mampu, kibarkanlah bendera putih (menyerah). Jika menyerah saja gagal, pasang peti mati alias pasrah.

Taktik nomor satu dari Perdana Menteri Wei dalam Kisah Tiga Negara di pengujung Dinasti Han itu diterapkan Massimiliano Allegri untuk meredam dominasi Bayern Muenchen. Yaitu, menyerang tanpa henti untuk meraih kemenangan. Pelatih Juventus ini sadar timnya butuh kemenangan setelah hanya bermain imbang 2-2 di markas sendiri pada leg pertama 16 besar Liga Champions (23/2).

Tidak ada pilihan, Allegri langsung mengaplikasikan siasat bertarung dengan memunggungi sungai pada leg kedua yang berlangsung malam tadi. Taktik ini sukses diterapkan Xiang Yu, Han Xin, Cao Cao, dan Thariq bin Zayid. Terbukti, baru lima menit laga berjalan, Paul Pogba membobol gawang Manuel Neuer. Gelandang Juventus ini berhasil merayakan ulang tahun ke-23 yang berlangsung dua hari sebelumnya, dengan gol indah.

Memasuki menit ke-28, akselerasi Alvaro Morata di sisi kanan pertahanan Muenchen berhasil dikonversi Juan Cuadrado jadi gol. Neuer kembali memungut bola untuk kedua kalinya. Saat itu, papan skor elektronik di Stadion Fussball Arena, Rabu (16/3) atau Kamis dini hari WIB, menunjukkan keunggulan tim tamu. Muenchen 0-2 Juventus.

Ya, strategi menyerang total seperti yang dilakukan Xiang Yu, Han Xin, Cao Cao, dan Thariq, memang cocok untuk Juventus. Sebab, Hernanes dan kawan-kawan bermain sungguh trengginas. Setelah unggul dua gol, mereka tidak berhenti untuk memperbesar skor. Pepatah mengatakan, "Ketika seseorang hanyut di sungai, jangankan batang pohon. Bahkan, rumput pun dipegang demi selamat."

Itu seperti strategi berperang dengan memunggungi sungai. Yang berarti, bertempur dengan tubuh bersandar pada sungai yang tidak ada jalan mundur. Alias, setiap pasukan harus melawan hingga tetes darah terakhir jika tidak ingin tewas sia-sia.

Sejarah mencatat, jenderal Chu, Xiang Yu memerintahkan pasukannya untuk menghancurkan kapal saat menghadapi Qin pada 207 sebelum masehi. Tindakan yang dilakukannya itu bukan tanpa alasan. Demi meraih kemenangan atas penguasa Tiongkok sebelumnya yang di ambang kemerosotan. Dalam kesempatan itu, Xiang Yu berhasil mencapai ibu kota Qin dan mendirikan negara Chu.

Beberapa tahun berselang, taktik itu diterapkan Han Xin. Mantan bawahan Xiang Yu yang membelot ke Liu Bang -pendiri dinasti Han- dalam perang nyaris lima tahun (206-202 sebelum masehi). Sadar kalah jumlah dengan pasukan eks bosnya, Han Xin melakukan pertaruhan terakhir. Memerintahkan pasukannya untuk berbaris sejajar membelakangi sungai.

Tentu, tindakannya ini mengundang pertanyaan dari bawahannya. Mereka menilai apa yang dilakukan Han Xin tidak masuk akal. Bahkan, cenderung membuat Han kalah karena rentan diserang Chu. Apalagi, tidak ada pilihan untuk mundur dengan di belakangnya mengalir deras sungai yang bisa menggulung siapa saja yang nekat untuk melewatinya.

Tapi, justru itulah yang diinginkan Han Xin. Yaitu, memotivasi moral pasukannya yang sedang merosot. Bahwa, tidak ada jalan lain untuk bertahan hidup karena sudah dikepung musuh. Kecuali, dengan bertempur habis-habisan dan menyerang kemah utama Chu seperti yang dicatat pepatah Tiongkok yang hingga kini masih relevan, "Bei Shui Yi Zhan". Pada akhirnya, pasukan Han Xin berhasil menang yang berujung dengan berdirinya dinasti Han sebagai peletak dasar Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun