[caption id="attachment_284324" align="aligncenter" width="491" caption="Rahmad Darmawan atau kerap disapa RD (www.kompasiana.com/roelly87)"][/caption] Akhirnya, tim nasional (timnas) Indonesia U-23 berhasil lolos ke final cabang sepak bola SEA Games 2013. Itu setelah sore tadi (19/12) Kurnia Meiga dan kawan-kawan berhasil mengalahkan “rival abadi”, Malaysia U-23 di Stadion Zayyathiri, Myanmar. Kemenangan melalui adu penalti, skor 4-3 setelah dalam 90 menit waktu normal berakhir sama kuat (1-1) menjadi pembalasan sempurna bagi Indonesia. Sebab, pada final SEA Games 2011 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, skuat asuhan Rahmad Darmawan ini dikalahkan Malaysia. Alhasil, pada laga puncak di Stadion Zayyathiri (21/12) “Garuda Muda” akan menunggu pemenang antara Thailand versus Singapura. Mampukah Indonesia menghapus dahaga gelar di SEA Games sejak terakhir kali juara pada 1991. Atau kembali jadi spesialisasi runner-up seperti yang terjadi pada 2011, 1997, dan 1979? Tentu, jawabannya baru dapat diketahui dua hari dari sekarang. Saat ini mari kita menikmati “Kemenangan Bersejarah” ini. Kenapa harus disebut bersejarah? Sebab, ini merupakan kemenangan pertama Indonesia atas Malaysia dalam empat edisi terakhir. Tepatnya sejak mengalahkan tim berjuluk “Harimau Muda” itu pada SEA Games 1999, skor 6-0. Pelatih Rahmad Darmawan atau biasa yang dipanggil RD merupakan sosok yang paling disorot dalam lolosnya Indonesia ke final SEA Games 2013. Tentu, selain Kurnia Meiga yang menjadi pahlawan dalam drama adu penalti dan Bayu Gatra, pencetak gol di waktu normal. Bagi saya, RD merupakan pribadi yang unik. Selain dikenal luas karena berkecimpung di dunia sepak bola sebagai pelatih dan pemain. Saat ini RD masih aktif sebagai anggota TNI Angkatan Laut di satuan elite, Marinir. Ketegasan menjadi pegangan bagi pria kelahiran 28 November 1966 ini dalam melatih sebuah tim atau klub sepak bola. Ya, akibat sikap tegas RD, banyak pemain yang bisa disebut kesayangannya tak luput kena semprot. Hebatnya lagi, RD tidak pandang bulu, baik itu senior maupun junior, bila salah tetap kena tegur. “Dalam sebuah tim, saya yang berhak mengatur mereka di lapangan maupun kamar ganti,” kata RD. Kebetulan, beberapa waktu lalu, saya bersama beberapa rekan media diundang untuk bertandang ke kediaman RD di kawasan Lembang, Jawa Barat. Dalam kehidupan sehari-harinya, suami dari mantan pramugari ternama, Dinda Eti Yuliawati ini merupakan sosok yang bersahaja dan humoris. Jika libur melatih, RD sangat gemar menanam bunga di halaman rumahnya seluas 200 meter persegi. Bagi RD, menanam bunga atau berkebun membantu pikirannya agar tetap jernih dan selalu segar. Untuk mendekatkan diri kepada keluarga, RD rutin mengajak dua anaknya, Febia Aldina Darmawan yang berprofesi sebagai pilot dan putera bungsunya, Ravaldi Agung Darmawan untuk bermain Paintball. “Biasanya, coach RD kalau libur senang mengisi waktu berkebun di halaman rumah. Terkadang, coach juga suka mengajak bermain Paintball untuk mengasah kemampuan anak-anak. Kalau sedang ngumpul di rumah, serba ramai dan penuh kehangatan satu sama lain karena coach memang suka bersenda gurau,” ujar Dinda, sang istri mengomentari suaminya yang akrab dipanggil coach (pelatih). Mendengar komentar dari sosok yang dinikahinya sejak 1993 itu membuat RD langsung menjawab dengan senyum tersungging di bibirnya. “Kalau di lapangan, saya harus tegas terhadap pemain demi prestasi tim. Namun, di rumah, saya tetap seorang Ayah sekaligus suami yang harus dekat dengan keluarga,” ujar RD.
* * *
[caption id="attachment_284325" align="aligncenter" width="491" caption=" Saat bergurau bersama keluarga "]
* * *
[caption id="attachment_284326" align="aligncenter" width="491" caption="Salah satu hobinya ketika di rumah adalah berkebun"]
* * *
[caption id="attachment_284327" align="aligncenter" width="491" caption="Ketika main Paintball"]
* * *
[caption id="attachment_284328" align="aligncenter" width="491" caption="Jangan bergerak!"]
* * *
[caption id="attachment_284329" align="aligncenter" width="452" caption="Sisi lain RD di luar sepak bola..."]