Setelah tujuh tahun kematiannya, karya-karya Pram tetap abadi dan tersebar hampir di seluruh dunia dengan diterjemahkan dalam 42 bahasa. Tentu, itu tidak akan terjadi jika dia tidak mendapat "pengalaman" dipenjara selama lebih dari 14 tahun. Itu diakui Pram dengan menyebut pada masa pengasingannya itu, justru memberinya inspirasi untuk menelurkan karya-karya terbaik. Termasuk Tetralogi Buru, dengan Bumi Manusia sebagai salah satu novel terbaik yang pernah saya baca.
* Â Â Â * Â Â Â *
Beberapa naskah pram yang hilang dan dimusnahkan:
- Sepoeloeh Kepala Nica (1946) Hilang di tangan penerbit Balingka, Pasar Baru, Jakarta, 1947.
- Bagian dari Di Tepi Kali Bekasi Dirampas Marinir Belanda, 22 Juli 1947.
- Mari Mengarang (1954) Tak jelas nasibnya di tangan penerbit, 1955
- Kumpulan Karja Kartini Dibakar tahun 1964, bagian-bagiannya sempat dimunculkan beberap kali
- Wanita Sebelum Kartini Dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965
- Panggil Aku Kartini Sadja, jilid III dan IV Dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965
- Sedjarah Bahasa Indonesia, Satu Pertjobaan (1964) Dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965
- Lentera (1965) Tak Jelas nasibnya di tangan penerbit