Hanya, tidak semua orang bisa bersabar. Termasuk saya pribadi.
Adakalanya, jauh lebih sukar menjadi orang yang sabar dibanding orang benar.
* Â Â Â * Â Â Â *
Kesabaran tidak hanya dalam dunia politik dan peperangan saja, juga dalam aspek lainnya. Salah satu figur yang saya anggap berhasil dalam kesabarannya adalah Jose Mourinho. Pelatih klub raksasa Spanyol, Real Madrid ini, merupakan sosok yang sangat sabar luar biasa.
Dia mampu membawa tim bertabur bintang dan kaya raya itu keluar dari krisis yang menimpa di awal musim. Selain itu, Mourinho juga mampu menenggelamkan dominasi Barcelona di kompetisi La Liga musim lalu. Bahkan, musim ini  pria berusia 50 tahun itu berhasil membawa Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan mengalahkan klub asal Catalan itu dalam dua laga beruntun.
Di ajang Liga Champions, "The Only One" -julukan lain Mourinho- sukses mengeliminasi raksasa Inggris, Manchester United pada babak 16 besar.Padahal, di awal musim, banyak yang menyebut gaya melatih Mourinho tidak cocok dengan Madrid. Meski sukses memberi gelar La Liga musim lalu, tapi dia dianggap "merusak" sistem klub asal Ibu kota Spanyol tersebut.
Apalagi, didukung ketidakberpihakan dua penggawa utama Madrid, Iker Casillas, dan Sergio Ramos, akibat selisih paham. Namun, secara perlahan, Mourinho mampu membuktikan bahwa dirinya tidak hanya "The Special One" melainkan benar-benar "The Only One". Melaju ke babak perempat final Liga Champions dan selisih poin yang kian tipis dengan Barcelona di La Liga, menjadi bukti shahih pria yang sempat mengunjungi Jakarta, pertengahan Juni tahun lalu.
* Â Â Â * Â Â Â *
"Sabar-sabar-sabar dan tunggu,
Itu jawaban, yang kami terima
Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang..."
Ah, ternyata sabar itu mahal. Sebab, saya menulis postingan ini juga dengan tidak sabar dan terburu-buru akibat khawatir dashboard Kompasiana kembali error. Hingga, membuat gairah menulis sejak seminggu belakangan ini lenyap seketika.
* Â Â Â * Â Â Â *