[caption id="attachment_165443" align="aligncenter" width="614" caption="Nama sponsor lokal di iklan tepi lapangan game Winning Eleven"][/caption] Beberapa hari lalu ketika bermain Playstation game Winning Eleven, ada yang aneh dan membikin saya terperangah saat memandang di layar televisi. Bukan karena tampilan grafis yang sangat mirip dengan aslinya, atau strategi apik yang dimainkan kawan, tetapi ada "sesuatu" yang janggal di pinggir lapangan. Saat itu yang terlihat di iklan pinggir lapangan selain Adidas, UEFA.com, Heineken dan sponsor lainnya, ada beberapa nama sponsor yang sangat mencolok yaitu Wijaya Game dari pertokoan Glodok, Power Kick Mangga Dua dan Game Shop. Saya yang awalnya sama sekali tidak menyadari selama bermain PS (Playstation) sejak beberapa bulan belakangan, jadi kaget sekaligus bingung dengan papan sponsor tersebut. Meski bukan di stadion Santiago Bernebau asli yang merupakan kandang klub Real Madrid, melainkan hanya dalam game saja. Tetapi, waktu itu saya menyangka bahwa toko game yang berlokasi di Glodok menjadi sponsor benaran dari kerja sama dengan Konami, produsen game Winning Eleven tersebut. Ternyata setelah di beritahu oleh Kawan, bahwa game yang kami mainkan adalah versi bajakan dari Pro Evolution Soccer (PES) yang merupakan edisi terbaru dari game Winning Eleven. Menurutnya game tersebut sudah di utak-atik sebelumnya oleh cracker yang berasal lokal dengan menambahkan beberapa pilihan seperti memasukkan bahasa Indonesia dalam menu, nama pemain, serta sponsor yang terdapat di sisi lapangan. Mendengar jawabannya, saya langsung "ngeh" dengan sendirinya, padahal sebelumnya sudah sering melihat yang seperti itu, tapi sama sekali tidak menyadari saking larut dalam permainan. Lalu ia pun memberitahu kalau hal seperti itu sudah berlangsung sejak lama, di awal dekade 2000an lalu saat konsol Playstation 2 mulai booming. Ketika itu game Winning Eleven VIII (WE-8) sangat populer di kalangan anak muda, dan sudah disusupi dengan tambahan beberapa tim dari sepak bola nasional yaitu Liga Indonesia Bank Mandiri. Alhasil, waktu itu para gamer lokal sudah bisa memainkan Bambang Pamungkas untuk beradu speed dengan Roberto Carlos dan Batistuta yang mempunyai kecepatan lari nomer wahid di antero daftar pemain WE8. Menilik rentang waktu yang hampir satu dekade, sejak game sepak bola Winning Eleven populer hingga saat ini meski era game konsol sudah mulai tersaingi game dari PC. Tetap saja animo pemain game terutama dari pecinta sepak bola sangatlah tinggi, bahkan rental playstation di sudut-sudut gang kota semakin ramai dikunjungi. Yang sangat disayangkan adalah kebanyakan kepingan game tersebut bajakan, alias ilegal yang harganya murah sekitar rp 5.000 per keping cd. Terpaut jauh dengan harga cd game orisinil yang harganya berkisar dari rp 50.000 hingga ratusan ribu rupiah, tentunya kurang diminati oleh pemilik rental maupun pribadi. Karena dengan perbedaan harga yang lumayan jauh, pastinya lebih banyak orang yang memilih untuk membeli cd game bajakan dibanding asli, dan ini sangat realistis. Di satu sisi memang terkesan ironis, sebab kalau seseorang mampu membeli konsol playstation yang harganya jutaan, masak tidak mampu untuk membeli sekeping cd game asli yang harganya tidak sampai seratus ribu rupiah. Sama saja dengan disindir, punya ponsel Iphone yang canggih tapi pulsanya prabayar dengan diisi sebulan sekali rp. 50.000. Namun itulah yang terjadi di masyarakat kita, sebab berpikiran kalau cd game asli atau bajakan sama saja, toh sama-sama dapat dimainkan juga. Bahkan dengan yang bajakan dapat memainkan versi terbaru yang tentu sering di update oleh cracker lokal yang terkenal lihai memodifikasi suatu bentuk perangkat elektronik baik hardware maupun software. Untuk cracker yang hobi mengutak-atik seperti cd game Winning Eleven, sebenarnya pun terbelah dua. Di satu sisi, aksi mereka itu tergolong tindak penyalah gunaan hak cipta yang tentunya dapat dituntut oleh produsen game yang bersangkutan. Di sisi lainnya banyak yang merasa beruntung oleh perbuatan mereka, seperti ketika saya pernah menetap di daerah pedalaman, dengan adanya game bajakan, anak muda disana dapat lebih mengenal langsung pemain dari Timnas Indonesia, saat mereka memainkannya. Sebab kalau versi asli, meskipun sudah tersedia pemain dari Indonesia, tetapi hanya segelintir saja dan kurang begitu lengkap juga bahasanya yang kurang dimengerti. Berbeda dengan cd bajakan, dimana sudah terdapat tampilan bahasa Indonesia untuk lebih dipahami, sekaligus daftar pemainnya lumayan lengkap baik timnas maupun klub. Bukan berarti kita harus mendukung aksi pembajakan yang tentunya sangat merugikan perekonomian negara karena mengurangi pendapatan pemerintah dari pungutan pajak pertambahan nilai maupun pihak yang berkepentingan. Tetapi yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya agar Pemerintah tidak secara lantang memusuhi pembajakan, sebab banyak juga masyarakat yang secara tidak langsung menggantungkan hidupnya dari rantai distribusi barang bajakan. Mulai dari pedagang di toko, emperan jalan, pemilik rental, sopir yang mengangkut barang tersebut dari dan ke gudang, hingga sumber lainnya. Ada baiknya agar pemerintah dengan produsen atau distributor barang resmi, semacam cd game dapat memberikan alternatif pilihan kepada masyarakat yang menjadi konsumen. Dengan menekan harga lebih murah seperti pemberian diskon atau paket harga khusus untuk konsumen yang membeli hingga beberapa keping. Ataupun menurunkan harga hingga hanya terpaut selisih yang tidak terlalu jauh dengan harga cd game bajakan. Kalau versi bajakan rp 5.000 per keping, mungkin dengan memberikan alternatif harga rp 20.000 - 25.000 per keping, yang membuat pembeli jadi berpikir kalau selisih harga yang tidak terlalu jauh antara bajakan dan asli, pastinya lebih memilih yang asli. Dengan begitu, walau tidak bisa memutuskan rantai penjualan bajakan secara total, tetapi setidaknya dapat di minimalisir lebih lanjut. Sebab bermain game saat ini sudah menjadi kegiatan tersendiri di kalangan masyarakat terutama kaum remaja, yang kalau dimainkan dengan benar akan mendapatkan manfaatnya dengan melatih kemampuan berpikir serta menganalisa langsung suatu keadaan seperti dalam strategi permainan sepak bola.
* * *
[caption id="attachment_165444" align="aligncenter" width="614" caption="Berderet nama-nama toko game dan elektronik dalam game Pro Evolution Soccer"]

* * *
* * *
[caption id="attachment_165446" align="aligncenter" width="614" caption="Daftar pemain Indonesia beserta skill masing-masing"]

* * *
[caption id="attachment_165447" align="aligncenter" width="614" caption="Pertokoan Glodok yang terkenal dengan penjualan kaset bajakan termasuk cd game"]

* * *
* * *
Djembatan Lima, 09 Maret 2012 - Choirul Huda