[caption id="attachment_156415" align="aligncenter" width="614" caption="Suasana keramaian menyambut Imlek di kawasan Pecinan, Pasar Pagi"][/caption] Menyusuri kawasan Pecinan atau biasa disebut Kampung Cina (Cinatown), dimana merupakan salah satu wilayah yang dihuni sebagian besar etnis keturunan Tionghoa semenjak kehadirannya di abad ke 17. Dengan rataan titik yang tersebar di berbagai wilayah DKI Jakarta, terutama kotamadya Jakarta Barat. Keberadaannya, meliputi daerah Glodok, Pasar Pagi, Jembatan Lima, Pinangsia, Pekojan hingga sepanjang kawasan Kota Tua sampai Angke. Salah satunya yang kemarin saya singgahi adalah Pasar Pagi, atau biasa disebut orang sebagai pasar Asemka di kelurahan Roa Malaka, Jakarta Barat. Di areal kolong jalan layang Jembatan Lima - Kota, banyak berjejer toko/ kios yang menjual perlengkapan untuk Imlek. Imlek sendiri, atau Tahun Baru menurut penanggalan kalendar Cina, tahun ini jatuh pada hari senin, 23 Januari 2012. Dan biasanya menurut kepercayaan mereka, sebelumnya kalau diguyur hujan maka akan diberikan berkah sepanjang tahun. Di Indonesia sendiri, seingat saya perayaan Imlek mulai dinyatakan sebagai hari libur Nasional pada tahun 2003 lalu, ketika masih berseragam putih abu-abu. Dan sebelumnya pada era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, masyarakat Indonesia yang masih keturunan Tionghoa mulai bebas untuk merayakannya, seperti halnya hari besar agama lainnya dengan ditandai pertunjukkan Barongsai di depan pusat perbelanjaan Glodok.
*Â Â *Â Â *
Kemarin, saat mengunjungi kawasan Pasar Pagi, Glodok dan Kampung Bebek Angke, saya berkesempatan menyaksikan aktivitas beberapa toko yang menjual berbagai perlengkapan untuk Imlek. Mulai dari peralatan untuk sembahyang, yakni hio, lampion berwarna merah, figura untuk penyembahan Dewa-Dewi, baju, pohon-pohonan Menhua, uang kertas hingga beberapa mainan seperti mobil dan perahu berskala mini yang terbuat dari kertas untuk dibakar. Tidak ketinggalan makanan seperti dodol atau biasa disebut kue Cina, kue bulan, kue mochi atau kue keranjang yang khas untuk perayaan tahun baru Cina. Tak ketinggalan beberapa penjual kembang api yang semarak dinyalakan pada malam tahun barunya. Dengan harga berkisar mulai dari rp 5.000 perbatang hingga ratusan ribu rupiah, membuat beberapa pedagang meraup omzet yang lumayan menjelang perayaan Imlek. Kebetulan saat saya menanyakan ke salah satu penjual perlengkapan sembahyang, aktivitas di Pasar Pagi akan bertambah padat dan puncaknya pada saat H-3 dan H-2 menjelang Imlek dengan ditandai atraksi Barongsai. Karena mulai H-3 atau yang jatuh pada hari Jumat besok, Pasar Pagi akan dikunjungi banyak masyarakat dari berbagai daerah di Jakarta, Tangerang serta wilayah Jawa untuk membeli berbagai kebutuhan Imlek. Karena di Pasar Pagi, tokonya selain menjual lengkap juga terkenal akan kemurahan harga yang bersaing dengan pasar-pasar lainnya. Terutama untuk lampion dan aneka barang yang terbuat dari kertas, harga yang ditawarkan relatif lebih murah baik itu untuk pembelian grosir ataupun eceran. Terbukti dari beberapa tetangga di tempat tinggal saya yang merayakan Imlek, mereka pun pada berbondong-bondong kesana untuk membelinya. Semoga besok nanti, saya dapat kembali ke kawasan Pecinan, dengan mengunjungi beberapa tempat yang unik seperti tempat ibadah seperti wihara sekaligus melihat pertunjukkan aksi tarian Barongsai yang biasanya dimulai pada pagi hari.
*Â Â *Â Â *
[caption id="attachment_156416" align="aligncenter" width="614" caption="Lalu lalang pembeli, diperkirakan akan bertambah padat pada H-3 hari jumat besok"]
*Â Â *Â Â *
[caption id="attachment_156417" align="aligncenter" width="614" caption="Aneka jenis kembang api yang dijajakan beberapa penjual"]
*Â Â *Â Â *
[caption id="attachment_156418" align="aligncenter" width="614" caption="Salah satu toko yang menjula perlengkapan untuk Imlek"]
*Â Â *Â Â *
[caption id="attachment_156419" align="aligncenter" width="614" caption="Lampion, kalendar dan baju yang terpajang rapi depan toko"]