[caption id="attachment_140556" align="aligncenter" width="640" caption="Taufik Hidayat sedang memaparkan situasi perkembangan olah raga Indonesia menjelang Sea Games, terutama Bulutangkis"][/caption] Sabtu kemarin, setelah puas berkeliling mengikuti Parade Obor Sea Games 2011 di Jakarta, plus sorenya memutar otak dengan mengikuti ujian di kampus plus sedikit nyontek dengan kawan sebelah meja. Malamnya sekitar pukul 18.30 saat pulang dari kuliah ditelepon kawan Kompasianer bernama Aris, yang menanyakan untuk mengikuti acara Big Baz yang diadakan di Bellezza Permata Hijau, Jakarta Selatan. Awalnya sempat bingung juga, apakah ikut pergi atau langsung pulang ke rumah, karena sudah lelah seharian berkeliling. Namun teringat pagi harinya ada email masuk dari Ibu Astrid Produser acara Big Baz itu sendiri dan saya sebelumnya telah mengkonfirmasi untuk mengikuti. Mau tidak mau, saya harus menepati janji, karena tidak enak kalau sampai tidak datang. Lagipula, saya harus komitmen dengan apa yang telah diucapkan, suka tidak suka, malam biasa atau malam takbiran sekalipun tetap harus pergi, batin saya saat itu. Akhirnya dengan menguatkan hati, saya berangkat dari kampus di kawasan Tomang menuju Permata Hijau. Di jalan, terdengar sayup-sayup gema Takbir yang bertalu-talu. Jalanan tampak sepi, apalagi saat melewati sisi rel kereta di kawasan Palmerah, tepat gedung Kompas Gramedia, hanya terlihat beberapa gelintir kendaraan saja yang lalu lalang. Ah, tidak apa sekali-sekali bermalam takbiran diluar, toh Tema acaranya sangat menarik yaitu tentang Sea Games yang sudah didepan mata. Dan Indonesia sebagai tuan rumah sekaligsu pemilik 9 gelar juara umum harus berjuang mati-matian agar dapat juara, sekaligus mengobati sakitnya bangsa ini sepanjang tahun 2011 yang teramat banyak didera masalah, apalagi kasus Wisma Atlet yang hingga kini belum juga terurai.
*Â Â Â Â *Â Â Â Â *
Sesampainya di lokasi, saya langsung bertemu dengan beberapa Kompasianer yang turut menghadiri, seperti Pak Wendy, Pak Riza Gassner, Bang Aris, Bang Adek, Ibu Novita, Mbak Sri dan lainnya yang berjumlah 12 orang. Saat itu acara baru berlangsung beberapa menit, Mas Baz, panggilan akrab Budiarto Shambazy, pembawa acara Big Baz. Tampak bersemangat saat mengutarakan animo dan antusias masyarakat untuk Indonesia menjadi juara umum Sea Games 2011. Narasumber yang hadir adalah Taufik Hidayat atlet peraih medali emas Olimpiade, Pak Oka wakil ketua PBSI, Pak IGK Manila tokoh olahraga, dan Pak Mamiek Prakoso komedian sekaligus aktor dalam film layar lebar bertema bulu tangkis, KING. Sementara narasumber lainnya yang duduk di bangku penonton adalah Pak Joko Supriyaonto mantan Pebulutangkis nasional, Ibu Verawati Fajrin mantan pemain ganda perempuan, dan juga Pak Gatot Widagdo wartawan Olahraga Kompas yang kenyang asam-garam meliput perhelatan akbar. Acaranya sendiri berlangsung dengan sangat menarik, yaitu tentang harapan masyarakat untuk menyaksikan Indonesia bisa meraih gelar juara umum di Sea Games 2011. Setelah genap 14 tahun puasa gelar, sejak tahun 1997 lalu. Terutama ketika Taufik Hidayat, mengatakan bahwa Bulu Tangkis adalah bagian dari Indonesia, meskipun di negara ini Sepak Bola menjadi cabang paling favorit bagi masyarakat luas. Namun cabang olahraga yang banyak menyumbangkan prestasi baik itu regional maupun internasional adalah Bulu Tangkis. Apalagi dengan tradisi mempertahankan emas di Olimpiade London 2012 nanti, ajang Sea Games ini adalah untuk mengasah bibit-bibit muda pebulutangkis nasional baik itu dari Pelatnas maupun Non Pelatnas. Agar hasil di Sea Games ini menjadi tolak ukur untuk dipelajari saat perhelatan Olimpiade tahun depan. Pun begitu, saat IGK Manila mengutarakan tentang mental dari atlet bangsa yang harus diperkuat lagi. "Kita boleh kalah secara fisik (tinggi badan), tetapi harus menang mental...!" Ucapnya menyorot soal postur atlet Indonesia yang kurang tinggi dengan beberapa lawan dari negara lain. Atau ketika Gatot Widagdo, wartawan Kompas senior mengutarakan perlunya pembinaan sejak usia dini. Untuk mengirimkan atlet muda dalam kejuaraan skala kecil, lalu ketika sudah berprestasi dapat dikirim dalam kejuaraan yang lebih besar lagi, seperti tingkatan berjenjang. Dan tak lupa diberi Reward apabila ada atlet yang berprestasi lanjut, serta memberikan Punishman ketika prestasi mulai menurun. Vonis tersebut diberlakukan untuk memacu prestasi Atlet itu sendiri sekaligus memotivasi mereka. Tak lupa, Mas Baz pun menyampaikan tentang kerinduan dari masyarakat yang sudah lama tidak melihat bangsa ini duduk di singgasana nomor satu di Sea Games. Apalagi dengan status Indonesia sebagai tuan rumah, maka harapan itu semakin membumbung tinggi, dan juga ketika beberapa atlet ditanyakan mengenai kesiapan mereka dalam kejuaraan, yang dijawab, Siap Kapan Saja untuk Membela Tanah Air...!
*Â Â Â Â *Â Â Â Â *
Acara yang berlangsung hampir dua jam itu, menggambarkan akan harapan yang besar dari Masyarakat agar Indonesia menjadi juara umum di Sea Games 2011 yang sudah di depan mata. Dan juga persiapan fisik serta mental dari para atlet itu sendiri yang sangat yakin untuk menghadapi perhelatan akbar ini. Sebelum meninggalkan acara, saya sempat bertemu dengan Taufik Hidayat, untuk menanyakan kans Indonesia menjadi juara di Sea Games nanti. Dan Taufik Hidayat mengatakan Indonesia Pasti Juara! Baik itu Bulutangkis, Sepak Bola, Atletik maupun Cabang Olahraga lainnya. Kami sebagai masyarakat biasa mendoakan, semoga saja Indonesia Juara!
*Â Â Â Â *Â Â Â Â *
[caption id="attachment_140566" align="aligncenter" width="614" caption="Suasana malam di Belleza Apartmen, tampak lenggang karena malam Takbiran Idul Adha"][/caption]
*Â Â Â Â *Â Â Â Â *
[caption id="attachment_140557" align="aligncenter" width="614" caption="Taufik Hidaya Saat Berbincang dengan Mamiek Prakoso tentang sejarah bulutangkis nasional dalam film KING."][/caption]
*Â Â Â Â *Â Â Â Â *
[caption id="attachment_140558" align="aligncenter" width="614" caption="Dari sebelah kiri yang duduk di kursi, Pak Gatot Widagdo, Ibu Verawati Fajrin, Pak Joko Supriyanto, dan dua kawan Kompasianer"][/caption]