[caption id="attachment_299358" align="aligncenter" width="432" caption="Foto bersama blogger dengan Pak Gun Gun di gedung BNN (Dok. Thamrin Dahlan)"][/caption]
“Kenapa malah memilih kami yang mesti melakukan kampanye?
Kok, BNN (Badan Narkotika Nasional) ga melakukan publikasi ke media cetak, televisi, atau online?
Emangnya ngaruh ya, kalo melakukan sosialisasi pencegahan narkoba dari kami, para blogger? Bukannya lebih mengena jika disosialisasikan melalui wartawan?”
* * *
Tiga pertanyaan itu yang paling sering saya dengar dari teman-teman blogger, khususnya kompasianer ketika berbicara mengenai kampanye BNN: 2014 Sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba. Oh ya, kampanye di sini tidak bermaksud untuk sosialisasi partai politik atau tokoh tertentu. Melainkan murni kampanye mengenai Narkoba yang meliputi bahaya dan pencegahannya.
Maklum, memasuki pertengahan Maret 2014 situasi dan kondisi di masyarakat sedang gencar membicarakan soal politik. Sebab, pada 9 April nanti akan ada pemilihan umum (pemilu) legislatif. Jadi tak heran, jika membaca kalimat “kampanye” kerap diistilahkan sebagai kampanye politik.
Kembali ke tiga pertanyaan tadi, memang kerap diajukan beberapa kawan Kompasianer. Baik itu melalui media sosial (facebook, twitter, atau whatsapp) atau saat kopi darat, alias ketemuan langsung. Itu sejak saya memposting artikel Yuk, Hadiri Diskusi bersama BNN bertema 2014 Bebas Narkoba.
Dalam tulisan tersebut, selain mengajak Kompasianer menghadiri diskusi bersama BNN di Restoran Mie Ceker Bandung, Jalan Pondok Gede Raya, Jakarta Timur pada 22 Februari lalu. Juga bertujuan untuk mensosialisasi program BNN yang bertujuan memuat 10.000 halaman mengenai pencegahan narkoba.
Dalam keterangan yang saya dapat melalui Direktur Diseminasi Informasi BNN, Drs. Gun Gun Siswadi, menyebutkan, sebenarnya rencana awal bukan blogger yang ingin dilibatkan. Melainkan, para jurnalis dari berbagai media tanah air yang meliputi cetak, televisi, dan online.
Hanya, pria yang akrab dipanggil dengan sebutan Pak Gun Gun ini menilai sosialiasi yang dilakukan awak media kurang begitu mendapat respons. Terutama karena dikhawatirkan target yang dicanangkan Kepala BNN, Komisaris Jenderal (Komjen) Drs. Anang Iskandar melalui tulisan di media tidak tercapai.
Alhasil, setelah melakukan evaluasi secara mendalam, Pak Gun Gun berinisiatif mengundang blogger untuk mensukseskan program tersebut. Beliau teringat dengan mantan Direktur Pasca Rehabilitasi BNN, Thamrin Dahlan yang memang merupakan kompasianer -sebutan untuk blogger Kompasiana- aktif. Nah, Pak Thamrin –panggilan saya terhadap beliau- langsung menghubungi saya. Kebetulan, pada akhir 2012 lalu kami pernah bekerja sama dengan proyek BNN mengenai pencegahan narkoba yang meliputi 21 artikel.