Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Resensi Buku Jelajah Negeri Sendiri: Bertualang ala Reporter Warga

13 April 2014   10:19 Diperbarui: 17 Mei 2016   16:02 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, tahukah Anda bahwa, Sungai Citarum yang kerap disebut sebagai "wc berjalan" itu bisa dijadikan untuk bertualang. Khususnya, bagi orang yang menggemari olahraga memacu adrenalin. Tidak percaya? Silakan baca artikel Kompasianer Wahyuni Susilowati yang berjudul Arung Jeram di Septic Tank Terpanjang di Dunia. Dalam tulisan itu mengulas sisi lain Sungai Citarum yang ternyata tak separah dibayangkan orang!

*     *     *

Itulah tiga tulisan yang menurut saya menarik untuk dicoba setelah membaca Jelajah Negeri Sendiri. Masih banyak artikel menarik lainnya yang terdapat dalam buku bersampul unik: perahu mainan yang terbuat dari kaleng ini yang mengingatkan saya pada mainan masa kecil saat membelinya di abang-abang tukang mainan dan memainkannya di ember berisi air. Termasuk catatan perjalanan Olive Bendon yang selama ini dikenal sebagai Kompasianer aktif dalam menuangkan reportase unik tentang daerah yang pernah dilaluinya.

Hanya, ada yang mengganjal seusai membaca Jelajah Negeri Sendiri ini. Yaitu, tidak adanya foto penunjang sebagai ilustrasi kawasan wisata tersebut. Absennya foto menjadi ironi tersendiri mengingat buku yang tergabung dalam program Kompasiana: Merajut Keindonesiaan ini sebenarnya bisa dijadikan pegangan untuk pembaca. Selain foto, salah satu yang mengganggu dari Jelajah Negeri Sendiri ini adalah banyaknya kesalahan ketik. Satu hal lagi yang luput dari Jelajah Negeri Sendiri ini, tidak adanya keterangan dari penulis itu sendiri beserta rincian kawasan tersebut.

Terlepas dari kekurangan itu, saya pribadi sangat menikmati buku hasil kolaborasi puluhan kawan Kompasianer ini. Jelajah Negeri Sendiri bisa saya jadikan sebagai referensi bila kelak ingin mengunjungi kawasan wisata maupun yang belum terjamah. Lantaran, dengan melakukan perjalanan ke berbagai tempat di pelosok nusantara itu jadi bagian dari merawat nasionalisme. Setidaknya, bagi saya pribadi yang memang gemar bertualang.

*     *     *

Judul: Jelajah Negeri Sendiri
Penulis: 30 Kompasianer
Penerbit: Bentang Media
Tahun Terbit: 2014
Jumlah Halaman: 278
ISBN: 978-602-7888-81-4

*     *     *

Resensi Buku Kompasianer Lainnya:

- The Smilling Death: Senyuman Berbisa (Erri Subakti & Arimbi Bimoseno)
- Celoteh Kompasianer TeDe 2 (Thamrin Dahlan)
- Macaroon Love (Winda Krisnadefa)
- 15 November (Anazkia)
- Citizen Journalism (Pepih Nugraha)
- Ketika Tuhan Mengizinkan Aku Sakit (Christie Damayanti)
- Karma: Cepat Datangnya (Arimbi Bimoseno)
- Bukan Orang Terkenal 1 (Thamrin Dahlan)
- 66 Jurus Mabuk Buat Ngeblog (Suka Ngeblog)
- Kompilasi Kompasianer (1)
- Mengintip Kasus Medis di Balik Ruang Praktek Dokter 1 (Posma Siahaan)

*     *     *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun