[caption id="attachment_309342" align="aligncenter" width="470" caption="Pele yang diarak penggawa Brasil saat meraih trofi ketiga di Piala Dunia 1970 (foto: myfootballfacts.com)"][/caption]
Piala Dunia 2014 tinggal 10 hari lagi, tepatnya saat pembukaan pada 12 Juni di Stadion Arena de Sao Paolo. Laga perdana melibatkan tuan rumah Brasil menghadapi "kuda hitam" Kroasia. Sebagai penikmat sepak bola, tentu saya sangat menantikan turnamen akbar yang berlangsung empat tahunan ini. Apalagi, Piala Dunia 2014 ini berlangsung di Brasil yang bisa disebut sebagai negara "kiblat" sepak bola.
Siapa yang tak kenal pemain seperti Ronaldo, Rivaldo, Ronaldinho, Kaka, Pele, dan Dunga yang menjadi legenda hidup Brasil? Sejak 1994 saya pribadi merupakan penggemar Italia, khususnya klub Seri A, Juventus. Namun, saya harus mengakui bahwa Brasil memang lebih baik dibanding Italia. Setidaknya dari perolehan trofi Piala Dunia, lantaran Brasil sukses menjuarai hingga lima kali pada 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. Sementara, Italia baru empat kali pada 1934, 1938, 1982, dan 2006.
Berdasarkan komparasi tersebut, terdapat korelasi antara kedua tim tersebut. Tepatnya pada final 1970 yang dimenangkan Brasil atas Italia, skor 4-1. Bagi saya, edisi 2006 saat Italia juara merupakan salah satu Piala Dunia terbaik. Tapi, lagi-lagi saya harus mengakui bahwa Piala Dunia 1970 adalah yang terbaik di di antara 19 edisi lainnya sejak 1930 hingga 2010. Itu berdasarkan fakta dari para pundit sepak bola yang menyebut Piala Dunia 1970 adalah turnamen terbaik yang pernah ada di muka bumi.
* * *
Momentum Kehebatan Brasil
Untuk pertama kali Piala Dunia diselenggarakan di luar Eropa dan Amerika Selatan, melainkan Amerika Utara. Ya, FIFA sebagai badan tertinggi sepak bola di kolong langit menunjuk Meksiko sebagai tuan rumah Piala Dunia 1970. Melalui voting yang alot di Tokyo, Jepang 8 Oktober 1964, Meksiko menyingkirkan Argentina dengan suara 56:32.
Banyak pihak menilai Piala Dunia 1970 sebagai turnamen sepak bola terbaik yang pernah diadakan di muka bumi. Mulai dari aksi beberapa tim yang atraktif seperti ditunjukkan Brasil, Italia, Jerman Barat, Uruguay, Inggris, maupun tuan rumah Meksiko. Keberadaan mereka seperti mengulangi gaya agresif yang diperlihatkan 16 peserta di Piala Dunia 1954.
Fakta tersebut ditunjang dengan kehadiran para pemain terbaik dunia saat itu yang berkumpul di Meksiko. Seperti Franz Beckenbauer, Gerd Mueller, Luigi Riva, Giacinto Facchetti, hingga Teofilo Cubillas. Namun, aksi mereka seperti tertutup oleh penampilan fantastis penggawa Brasil yang dipimpin Edson Arantes do Nascimento alias Pele.
Ya, Piala Dunia 1970 jadi momentum kehebatan Brasil sebagai tim terbaik yang dikenang hingga kini. Bahkan, gabungan skuat Brasil saat juara 1994 dan 2002 pun tidak bisa menandingi superioritas pada 1970. Sebab, saat itu “Tim Samba” diperkuat banyak pemain bertalenta yang pernah ada di dunia.
Selain Pele ada Carlos Alberto, Rivelino, Tostao, hingga Jairzinho. Jangan lupakan, keberadaan pelatih Mario Zagallo yang semasa jadi pemain merupakan tandem Pele saat menjuarai Piala Dunia 1958 dan 1962. Materi skuat yang mumpuni jadi faktor utama Brasil dalam memperlihatkan dominasinya di Piala Dunia 1970.
Termasuk ketika di final mereka sukses mengecundangi raksasa Eropa, Italia dengan skor telak: 4-1. Dalam duel yang disaksikan 107.412 penonton di Stadion Azteca, 21 Juni 1970, dominasi Brasil terlihat sejak awal pertandingan. Empat gol dilesakkan empat pemain berbeda dari Pele pada menit ke-18, Gerson (66), Jairzinho (71), dan Alberto (86).
Tak pelak, keberhasilan itu menjadikan Brasil sebagai pemilik abadi trofi Jules Rimet. Pasalnya, sebelumnya mereka sudah dua kali meraih pada 1958 dan 1962. Kesuksesan itu juga menjadikan Brasil memimpin koleksi tiga kali juara Piala Dunia melewati Italia dan Uruguay yang hanya dua kali.
* * *
Pertandingan Abad Ini
Sementara, Italia hanya mampu memperkecil skor melalui Roberto Boninsegna (37). “Gli Azzurri” terlihat tak berdaya menghadapi serbuan sporadis dari pemain Brasil. Dapat dimaklumi, mengingat empat hari sebelumnya penggawa Italia sudah tampil habis-habisan saat menyingkirkan Jerman Barat, skor 4-3 di semifinal.
Bahkan, dibanding final, oleh FIFA duel itu disebut sebagai “Game of Century” atau pertandingan abad ini merujuk pada terciptanya tujuh gol. Bahkan, susai pertandingan, FIFA dan panitia lokal Meksiko membangun monumen di luar Stadion Azteca. Itu sebagai bentuk kekaguman mereka terhadap duel Italia versus Jerman Barat yang sangat dahsyat.
* * *
Referensi: FIFA.com, Game of Century FIFA, Youtube Italia vs Jerman
* * *
Artikel Piala Dunia sebelumnya:
- Trofi Piala Dunia, Antusiasme Masyarakat, dan Impian 2018
- Adu Penalti, Beban Psikologis untuk Sang Penendang
- Jadi Penonton di Rumah Sendiri
- Antara Turin dan Resolusi Luar Biasa
- Kasus Del Piero, Ketika Loyalitas Tak Dianggap
- Del Piero, Sosok Pemain Sepak Bola Paling Konsisten yang Menjadi Panutan
Artikel bertema sepak bola lainnya:
- Helena
- Nonbar Suporter Mancanegara
- Hikayat Sepak Bola
- Kisah The Raid dalam Laga Barcelona vs Chelesa
* * *
Ditulis oleh seorang Juventini yang menjagokan Italia meraih "penta" di Brasil.
- Jakarta, 2 Juni 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H