Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kilas Balik Piala Dunia 1982: Italia Samai Rekor Brasil

4 Juni 2014   04:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:44 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14018046741936535871

[caption id="attachment_309593" align="aligncenter" width="460" caption="Paolo Rossi mengangkat trofi Piala Dunia bersama Dino Zoff yang berbaju biru (foto: Guardian.co.uk)"][/caption]

Piala Dunia 1982 dikenang sebagai momentum penahbisan Italia sebagai salah satu tim terbaik sepanjang masa. Sebab, saat itu skuat asuhan Enzo Bearzot sukses menggenggam trofi Piala Dunia ketiganya sejak 1938 dan 1934. Maklum, Italia keluar sebagai juara meski sebelumnya digoyang skandal perjudian Totonero pada 1980.

Salah satu pemain yang dikenakan sanksi adalah Giuseppe Rossi. Striker Juventus itu divonis hukuman tiga tahun absen di sepak bola sebelum akhirnya berkurang jadi dua tahun. Hebatnya Rossi, setelah kasusnya pulih langsung membawa Italia juara dunia ketiga kalinya yang menyamai rekor Brasil pada 1958, 1962, dan 1970.

Itu membuktikan Italia sebagai tim bermental baja. Dapat dilihat melalui perjalanan “Gli Azzurri” yang selalu terlilit masalah di sebuah turnamen tapi berakhir sukses. Pada Piala Dunia 1938 mereka juara di bawah ancaman diktator Benito Mussolini. Begitu juga dengan Piala Dunia 2006 ketika terlilit skandal pengaturan skor (calciopoli).

Di sisi lain, kesuksesan Italia juga tak lepas dari naungan “Dewi Fortuna”. Sebab, pada fase grup di Piala Dunia 1982, Italia hanya menempati posisi kedua dan unggul tipis atas Kamerun. Mereka tidak pernah menang dalam tiga laga yang berakhir seri. Tapi, di fase grup kedua, Italia mulai menunjukkan taringnya.

Tergabung dengan lawan kuat seperti Argentina yang merupakan juara bertahan dan Brasil di Grup C. Nyatanya, Italia berhasil meraih hasil sempurna usai mengalahkan Argentina, skor 2-1, dan Brasil 3-2. Yang menarik, kemenangan atas Brasil itu memberi tiket ke semifinal.

Padahal, Brasil saat itu diperkuat pemain terbaik sejak era 1970. Siapa yang tak mengenal Arthur Antunes Coimbra alias Zico yang mendapat julukan “Pele Putih”? Begitu juga dengan Luizinho, Junior, Elder, dan Socrates. Apalagi, Brasil hanya butuh hasil seri demi membuka peluang ke semifinal.

Namun, fakta di lapangan berkata lain. Sebab, Italia sukses keluar sebagai pemenang dengan Rossi sebagai penentu melalui melalui hattrick-nya. Hasil tersebut jadi revans sempurna Italia yang ditekuk Brasil pada final Piala Dunia 1970.

Selain faktor Rossi, Piala Dunia 1982 juga bertabur rekor istimewa lainnya. Mulai dari kiper Italia, Dino Zoff yang mencatat sebagai pemain tertua yang juara dunia pada usia 40 tahun. Sementara, striker Irlandia Utara, Norman Whiteside mengukir rekor sebagai pemain termuda di Piala Dunia yang berusia 17 tahun 41 hari.

Dari segi tim, Piala Dunia 1982 lebih gemuk dengan 24 peserta setelah sebelumnya hanya delapan. Tak hanya itu, FIFA juga mulai mengenalkan adu penalti sebagai penentu pertandingan bila babak perpanjangan waktu 2x15 belum diketahui pemenangnya.

*      *      *

Referensi: FIFA.com, Guardian, Paolo Rossi

*      *      *

Artikel Piala Dunia sebelumnya:
- Kilas Balik Piala Dunia 1970: Momentum Kehebatan Brasil
Trofi Piala Dunia, Antusiasme Masyarakat, dan Impian 2018
Adu Penalti, Beban Psikologis untuk Sang Penendang
Jadi Penonton di Rumah Sendiri
Antara Turin dan Resolusi Luar Biasa
Kasus Del Piero, Ketika Loyalitas Tak Dianggap
Del Piero, Sosok Pemain Sepak Bola Paling Konsisten yang Menjadi Panutan

Artikel bertema sepak bola lainnya:
Helena
Nonbar Suporter Mancanegara
Hikayat Sepak Bola
Kisah The Raid dalam Laga Barcelona vs Chelesa

*      *      *

Ditulis oleh seorang Juventini yang menjagokan Italia meraih "penta" di ranah Brasil.

- Kemayoran, 2 Juni 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun