Mohon tunggu...
Roel Faizah
Roel Faizah Mohon Tunggu... Guru - Perempuan Ilalang

Perempuan sederhana yang ingin berkarya melalui coretan pena. Berharap suatu saat masih dapat dikenal meski jantung tak lagi berdetak, meski kaki tak mampu berpijak, meski jiwa telah terpisah dari raga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Bahasa Arab Itu Mudah Bukan?

19 Oktober 2022   23:09 Diperbarui: 19 Oktober 2022   23:12 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Entah kenapa saat para siswa mendengar kata 'belajar bahasa Arab' semangat mereka mengendor, terutama bagi siswa yang notabene berasal dari sekolah umum. Ketika kecil dulu belajarnya di Sekolah Dasar (SD), lalu beranjak remaja belajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP), di mana kedua sekolah tersebut tidak mengajarkan pelajaran Bahasa Arab.

Akhirnya, saat para siswa itu melanjutkan belajar ke Madrasah Aliyah (MA), mereka kaget. Pasalnya, ketika di Madrasah Aliyah (MA) inilah mereka menjadi bertemu sekian banyak mata pelajaran yang berbahasa Arab. Bukan hanya mata pelajaran Bahasa Arab itu sendiri, tetapi juga ada al-Qur'an Hadits, Fiqih, dan Aqidah Akhlaq. Apalagi para siswa yang masuknya jurusan keagamaan, mereka akan bertemu pelajaran Ilmu Tafsir dan Ilmu Hadits yang tidak pernah terlepas juga dari bahasa Arab.

Maka, jika cara belajar para siswa di kelas sampai sekarang masih sama seperti belajar mata pelajaran lainnya yang perlu keseriusan tingkat tinggi, mereka justru tidak akan bisa memahami materi yang diajarkan. Mereka terlihat jenuh di kelas dan cenderung tidak memperhatikan, kecuali beberapa siswa yang memang pernah belajar Bahasa Arab meskipun sebentar.

Baca juga: Ta

Lalu, bagaimana caranya agar para siswa dengan background bahasa Arab yang minim bisa tetap semangat belajar Bahasa Arab di kelas? Jawabannya dengan menyelipkan permainan-permainan interaktif agar mereka tidak terlalu tegang saat belajar Bahasa Arab.

Beberapa waktu lalu saya mencoba menggunakan 'Wordwall' untuk diterapkan ke beberapa kelas yang berbeda saat pembelajaran di kelas. Sebagian kelas dengan background bahasa Arab yang minim, sebagian yang lain dengan background bahasa Arab yang sedang.

Jika para siswa di kelas dengan background Bahasa Arab yang minim dituntut untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka para siswa di kelas dengan background Bahasa Arab yang sedang berpacu dengan percepatan waktu. Pasalnya, mereka tidak diragukan lagi tentang hasilnya. 

Baca juga: Emak

Hanya beberapa di antara mereka saja yang masih belum sempurna dalam menjawab, sebab kurang ketelitian dalam memilih jawabannya.

Jadi, di akun Wordwall ini, selain siswa dituntut untuk menjawab dengan tepat, guru yang membuat soal juga dapat mengatur waktu yang diperlukan mereka dalam menjawabnya. Sehingga dalam hal ini, para siswa yang berada di kelas dengan background bahasa Arab yang sedang akan berpacu dengan waktu dalam menjawab soalnya.

Siapa yang tercepat dan tepat dalam menjawab, maka siswa tersebut yang akan mendapatkan nilai tertinggi. Berbeda dengan para siswa yang berada di kelas dengan background bahasa Arab yang minim, mereka hanya dituntut dalam ketepatan menjawab soal berapapun waktu yang mereka habiskan dalam menjawab soalnya.

Baca juga: Aku dan Hujan

Ketika para siswa selesai mengerjakan, mereka harus submit jawaban. Selanjutnya akan langsung muncul hasil dari yang telah dikerjakan. Hal ini yang menjadi penyemangat mereka untuk dibandingkan dengan teman lain. Dengan kata lain, pembelajaran menggunakan 'Wordwall' ini menjadikan mereka lebih antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab di kelas. 

Hal ini terbukti dengan ucapan para siswa yang meskipun berada di kelas dengan background bahasa Arab yang minim, mereka ketagihan. Salah satu dari siswa mengatakan, "Bu, besok-besok seperti ini lagi saja, enak belajarnya." Kemudian diamini siswa lain.

Wonosobo, 8 Oktober 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun