Saya teringat sebuah obrolan kecil dengan teman di depan minimarket sepulang kantor. Sekitar setahun lalu. A: “Belum pernah ada tempat kerja senyaman ini. Kau iya?” R: “Iyo, saya juga. Tenang hatiku bekerja” A: “Iyo. Btw, Balik deh..!” R: “Ayo mi..” Begitulah kami memberikan penilaian tentang kantor ini. Sebuah bank syariah terbesar, sebuah tempat penuh ketenangan batin. Betapa tidak, setelah sebelumnya berada dalam sistem konvensional yang serupa rimba, migrasi ke tempat ini seperti mendatangi sebuah majelis. Majelis dalam arti yang sesungguhnya. Dimana lafadz dzikir selalu mengawali aktifitas keseharian kita. Dimana dua rakaat pada jam 9 pagi menjadi rutinitas harian yang biasa. Pengajian yang senantiasa mengetuk pintu batin kita setiap Rabu. Lantunan ayat suci setiap Jum’at pagi. Dan masih banyak lagi aktifitas rutin yang akan saya sortir ke dalam album memori. Banyak ilmu yang memenuhi buku catatan saya selama di majelis ini. Strongly i’m gonna miss this place! Membelah Pettarani. Memotong Sungai Saddang. Menerobos Karunrung. Lalu menikuk di Hasanuddin, sebelum menyentuh Slamet Riyadi. Melewati Ribura’ne, dan akhirnya tiba di Ahmadyani. Saya akan menghabiskan waktu paling lama 13 menit. Setiap hari adalah petualangan bagi saya. Saya menikmati ini. Setiap pagi ada sapaan Accung di lantai 1 selalu membuat saya menaiki tangga dengan nyanyian kecil. Bunyi “beep” dan “terima kasih” dari mesin absensi. Nisa si operator. Dering telepon pertanda doa pagi akan segera dimulai. Tawa riang di ruang pelatihan. Nikmat kopi tubruk di pantry. Akh.. Mengupas satu persatu nilai yang bisa saya ambil selama di tempat ini. Ibu Elsi D. Agustina, CFBC Head, pemimpin cantik dan cerdas. Wonder Woman masa kini. Abdul Gafur Sjahrir, Area Sales Manager, berjasa karena mengajak saya ke sini. Saya punya banyak catatan tentang beliau. Budi Nurachman, Processing Manager, saya salut kecerdasannya. “Pinjam koreknya pak”. Faradiba, Disbursement Manager, manager muda yang tenang. Easy going woman. Berikutnya ada Three Musketeer. Amiruddin Abdullah. You’re my older brother when i need share. Megawati, ibu satu anak yang baik hati dan pengayom, salamku sama Nunu kak Meg. Mustamin, saya tahu di kepalanya ada segudang wacana yang sangat sangat bermanfaat. Arifin (Yuda), saya lebih mengerti sedekah setelah mengenalnya. Awi, saya tunggu suplai pupuk ta bro. Kak Joul, ada kekaguman yang tersimpan dan tak bisa saya ungkapkan dari pria satu ini. Firman, kamera pocketnya menyimpan cerita. Farid, anak nasabah saya, Vino G. Bastiannya CFBC. Al Ikhwan, terimah kasi telah mengajak saya ke dunia fotografi yang memang telah lama saya idam-idamkan. Supriadi Nur, saya tau ini anak seorang ustad. Saya tau itu. Rosihan Aidul Putra (oci), kawan lama, kawan dekat, sahabat, saudara. Ilham Nur, pemain tenang. Jangan kaget jika iya strike. Soni, si cerdas yang suka berontak. Kapan ngopi bareng lagi bro?. Said, cepat ketemu mootornya bro. Febri, adik yang dewasa. Sangat dewasa. Aya, partner yang selalu bikin enjoy. Shinta, save Zarindah. Tidak salah pilih saya tunjuk pengganti. Sulfi, sodorkan mike, dan bersiaplah terhibur. Sri, kehebatannya adalah tetap performance meski saat hamil tua. Kak Erna, jangan pernah adakan acara tanpa beliau. Master Lunch Organizer. Buka ki resto kak Erna. Kak Anny, my older sister. Rindu petuah-petuah ta Kak. Ria, partnernya kak erna. Rasa jenuh seketika hilang setiap bercengkrama. Iphe’, semangatnya selalu jadi inspirasi. Wanita luar biasa. Nanti kita joint bisnis :D Teman-teman processing dan disbursment. Terima kasih Nila yang memperkenalkan saya dunia film. Film CFBC Makassar akan jadi prestasi tersendiri :). Semoga ada film lagi di Milad ke-14 nanti. Jujur, film stop motion itu adalah mimpi saya 4th lalu. Saya senang di kenal sebagai designer di majelis ini. Budi, Rio, Ulfa, Harni, Akbar, mas Ali, Amal, Puli, Erwin, Rini, Dian, Diana, Warda, Yatno. Teman-teman di daerah. Pegawai dasar, rusid, madri, agus, pak Wahid, awal, amir. Teman-teman di KCP. Ibu Hj. Nurulfah, yang membuat saya setiap hari rindu almh. ibu saya. Dan teman-teman di lainnya yang tidak saya sebut satu persatu. Jika suatu saat saya berkunjung lagi, saya akan berkata, “Terima kasih BSM. Terima Kasih CFBC Makassar” Saya menitipkan ke majelis ini dua PKS. PT. Zarindah Perdana dan PT. Alya Ardin Mandiri. Mungkin hanya ini yang bisa saya berikan selama ini. Semoga menjadi titipan bermanfaat buat teman-teman dan unit bisnis. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H