Mohon tunggu...
Celoteh Roedi
Celoteh Roedi Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Darah ku merah, tulang ku putih, nyawa ku Indonesia!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

I, Frankenstain: Perjuangan Sang Monster Mencari Tujuan Hidupnya.

17 Februari 2014   08:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:45 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Genre: Sci-fi, Gothic, Action. Kategori: PG-13. Distribusi: LIONSGATE Entertainment. Premiere: Februari 2014. Sutradara: Stuart Beattie, Penulis Naskah: Stuart Beattie, Kevin Grevioux, Mary Shelley. Pemeran: Aaron Eckhart, Bill Nighy, Miranda Otto, Yvone Strahovski, Jai Coutney, dll. IMDB Rating: 5,5/10. Sebenarnya film I, Frankenstain ini tidak masuk dalam incaran wajib tonton penulis untuk film 2014. Tapi saat lihat klip film ini di salah satu website cineplex, saya teringat tetralogi film Underworld besutan Len Wiseman dan Kevin Grevioux yang pernah booming, dan merupakan salah satu film terfavorit saya. Karena penasaran akhirnya saya browsing dan benar saja, nama Kevin Grevioux muncul sebagai screen story (penulis naskah) pada film ini dan yanng lebih mengejutkan lagi ternyata sutradara film ini adalah Stuart Beattie yang menukangi Pentalogi film Pirate of Caribbean! Wah, tentu saja film ini tidak layak untuk dilewatkan. Seperti  cerita pada film Kevin Grevioux sebelumnya yang mengadaptasi karakter gothik seperti Drakula dan Werewolf menjadi film bergenre action sci-fi, I' Frankenstain juga mengalami evolusi yang sama. Berlatar belakang carita dan karakter yang diambil dari novelnya Mery Shelly berjudul Frankenstain yang terbit di tahun 1818, film ini tetap mengusung tema gothik. pertempuran abadi antara yang baik dan buruk dengan nuansa kelam untuk melindungi manusia. Selain kehadiran karakter Frankenstain yang bersifat immortal (abadi), di film ini juga hadir karakter baru yang jarang difilmkan yaitu Gargoyle yang mewakali unsur kebaikan dan karakter jahat yaitu Demon atau iblis. Gargoyle yang kita ketahui biasanya adalah patung berbentuk naga yang sedang berjongkok di atas gedung atau bangunan, di dalam film ini dapat hidup dan berubah wujud menjadi melaikat dibawah pengawasan malaikat Michael. Sedangkan musuh bebuyutan mereka tentu saja Demon yang dapat berubah wujud layaknya manusia.

Alur Cerita. Pada tahun 1795 setelah kematian Victor Frankenstain, Frankenstain (Aaron Eckhart) kembali ke laboratorium ayahnya tapi dia bertemu dengan para demon yang ingin membawanya kehadapan Naberius (Bill Nighy) sang pangeran iblis. Frankenstain menolak sehingga terjadi pertarungan yang tidak seimbang. Tapi saat itu datang 2 Gargoyle yang membantu Frankenstain dan berhasil menyelamatkan Frankenstain serta membawa jurnal Victor Frankenstain kehadapan ratu mereka Leonore. Ratu Leonore memberikan nama Adam kepada Frankenstain dan memintanya untuk ikut bertempur bersama para Gargoyle dalam melawan para demon untuk melindungi umat manusia. Tapi tawaran ratu Leonore ditolak oleh Adam, karena dia merasa bukan bagian dari bangsa Gargoyle dan membenci umat manusia seperti dia membenci ayahnya Victor Frankenstain. Pada saat itu komandan pasukan Gargoyle, Gideon menyarankan agar memusnahkan Adam sehigga nantinya tidak dapat dimanfaatkan oleh para Demon. Namun ratu Gargoyle melepaskan Adam, karena dia punya keyakinan suatu saat Adam akan berguna bagi kebaikan umat manusia. Adam mengasingkan diri ke utara, agar tidak diganggu lagi oleh para Demon, Gargoyle dan umat manusia. Selama 200 tahun lebih dipengasingan, ternyata para Demon terus menerus datang mengganggu ketenangan Adam. Sehingga memaksanya untuk kembali ke dunia manusia dan mencari Naberus untuk menyelesaikan masalah. Tapi sebelum bertemu dengan Naberus, Adam ditangkap oleh Gargoyle saat bertempur dengan seorang Demon. Adam ditahan di markas Gargoyle. Mengetahui Adam telah keluar dari persembunyiannya, Naberus mengerahkan pasukan Demon secara besar-besaran menyerang markas Gargoyle untuk mendapatkan Adam. Tapi Adam berhasil lolos dan ratu Leonore disandera oleh para Demon. Disaat pencarian Adam untuk bertemu dengan Naberus, Adam akhirnya mengetahui tujuan Naberus menculik dirinya adalah untuk membebaskan jiwa-jiwa para Demon yang terperangkap di neraka agar dapat turun ke bumi dan menempati jasad-jasad ribuan calon frankenstain. Sementara itu Gideon mendatangi Naberus dan menukar sandera ratu Leonore dengan jurnal Victor Frankenstain yang berisi teknis cara membangun Frankenstain. Jurnal ini diberikan kepada Dr. Wade Terra, seorang gadis ilmuwan yang berambisi memciptakan frankenstain. Tapi Jurnal tersebut berhasil direbut kembali oleh Adam dalam pertarungan dengan Zuriel, komandan para Demon. Disini Adam berkenalan dengan  Terra dan merawat lukanya setelah berhasil mengalahkan Zuriel.  Terra pun akhirnya memutuskan untuk melawan Naberus setelah tahu tujuan Naberus mensponsori dirinya dalam penelitian membangun Project Frankenstain. Persahabatan antara Adam dan  Terra memberikan tujuan baru bagi Adam, apa lagi setelah Naberus berhasil menculik Terra dan memaksanya untuk menghidupkan ribuan Frankenstain dengan cara membunuh mitra kerjanya Dr. Carl. Akankah Naberus berhasil membebaskan ribuan jiwa para Demon dengan membangkinkan jasad-jasad Frankenstain lainnya? Bagaimana usaha Adam membebaskan sahabatnya Trra dari cengkraman Naberus? Akankah Gargoyle dibawah perintah ratu Leonore membantu atau malah memusnahkan Adam? Silahkan anda cari jawabannya di film gothik yang berdurasi 92 menit ini. Kesimpulan. Film ini sebenarnya memiliki visual effect yang memukau, khas Underworld dan Pirates of Caribbean. Ditambah kehadiran aktor sekelas Aaron Eckhart (The Dark Knight/ two face, Olympus Has Fallen/ President Benjamin) dan Bill Nighy (Underworld, Jack The Giant Slayer, Wrath of the Titans) serta nama besar Stuart Beattie seharusnya menjadi jaminan kualitas film ini. Namun sayang, film ini hanya mampu menduduki peringkat 6 box office pada minggu pertama penayangannya dan turun ke peringkat 9 di minggu ke 2 lalu terlempar keluar dari 15 besar di minggu ke 3! Apa yang salah? Bagi penulis ada yang hilang di film ini, yaitu sense of humour-nya. Film ini terlalu serius dan nyaris tidak ada mengakomodir sisi humornya. Selain itu tentu saja promosi film ini nyaris tidak terdengar gaungnya. Sungguh sangat disayangkan film dengan aktor, sutradara serta penulis naskah dan visuak effect jempolan hanya mencapai prestasi seperti ini. Mungkin ini akibat kurang gencarnya marketing film ini dalam mempromosikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun