Mohon tunggu...
Rickman Roedavan
Rickman Roedavan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Penulis, Game Developer

Dosen Telkom University, Penulis Buku Unity Tutorial Game Engine, Construct2 Tutorial Game Engine, The Astrajingga Awakens, Seri Kiky Si Kancil, Arassi, dan Fantasy Fiesta

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Chronolizer: Alat Visualisasi Masa Lalu

18 April 2020   07:27 Diperbarui: 18 April 2020   07:38 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sejarah merupakan kejadian-kejadian di masa lalu yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan masa lalu. Terlepas dari kebenaran yang ingin diungkap atau kebohongan yang berusaha di sembunyikan oleh pembuat sejarah, memahami sejarah masa lalu merupakan hal yang sangat penting karena dapat menjadi pelajaran bagi kita semua yang hidup saat ini. Sejarah disusun melalui 4 tahapan yaitu tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, tahap interpretasi dan tahap historiografi.

Tahap Pengumpulan Data
Tahap awal dalam penyusunan sejarah adalah dengan mengumpulkan berbagai bukti/data yang berkaitan langsung dengan peristiwa sejarah. Data yang dimaksud bisa berupa data primer atau pun data sekunder. Data primer merupakan berkas, jejak, atau arsip lain yang ditinggalkan secara langsung oleh subjek sejarah sementara data sekunder terdiri dari data-data lain yang ditinggalkan oleh pihak lain yang pernah berhubungan dengan subjek sejarah.

Tahap Pengolahan Data
Tahap ini merupakan tahap fundamental dalam penyusunan sejarah. Dalam tahap ini, seluruh data yang ditemukan diseleksi, dikritik, dan divalidasi keabsahannya. Proses penentuan apakah data yang ditemukan ini relevan, akurat dan bisa dijadikan dasar dalam pengambilan kesimpulan dalam suatu sejarah dapat memakan waktu bertahun-tahun.


Tahap Interpretasi Data
Tahap ini merupakan tahap untuk menggabungkan seluruh data yang ditemukan untuk kronologi serta kesimpulan atas suatu kejadian. Secara umum tahap interpretasi ini merupakan tahap yang objektif, adil, dan tidak memihak. Meski dalam prakteknya, kekeliruan dalam menafsirkan sejarah berawal dari cara interpretasi data yang subjektif, sarat akan kepentingan, dan hanya mengambil kesimpulan dari sudut pandang tertentu.

Tahap Historiografi
Tahap ini merupakan tahap untuk melakukan visualisasi data-data sejarah berdasarkan tahap-tahap yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap ini bertujuan untuk menyajikan serangkaian data sejarah yang telah disusun secara kronologis, sistematis dan infromatif. Produk akhir dari historarfi umumnya berupa tulisan dalam bentuk perkamen, buku, jurnal, atau catatan lain yang ditulis secara manual untuk dijadikan bahan pembelajaran di masa yang akan datang.

Masalah klasik dalam visualisasi data di era modern adalah konversi data dari dokumen kertas ke media digital. Dalam hal ini, historiografi yang merupakan bagian terpenting dalam proses penyajian sejarah juga harus disajikan menggunakan media digital seperti website, aplikasi, atau game.

Menurut Wikipedia, terminologi Visualizer memiliki 3 makna yang berarti seseorang yang memiliki kemampuan untuk melakukan visualisasi/artis ilustrasi [1], sebuah alat yang digunakan untuk menampilkan sebuah data yang ditujukan kepada publik [2], dan sebuah graph animasi yang menunjukkan pola dari suara/musik (Music Visualizer) [3]

Penyajian historiografi ke dalam media digital dapat digolongkan ke dalam definisi yang kedua yaitu visualizer. Hanya saja, terminologi visualizer terlalu umum karena pada dasarnya terminologi ini ditujukan untuk keseluruhan jenis data atau bahan edukasi. Khusus untuk visualisasi data-data di masa lalu maka terminologi yang paling tepat adalah Choronolizer.

Jadi secara definisi, Choronolizer adalah sebuah alat yang digunakan untuk menampilkan data-data masa lalu yang telah dirancang secara objektif, terstuktur dan sistematis. Penyajian data dalam sebuah Choronolizer harus netral, dan tidak memihak serta memberikan ruang yang luas bagi audiens untuk melakukan interpretasi mandiri.

Salah satu tools yang merupakan contoh konkrit dari penerapan Chronolizer adalah Chronolator yang bisa anda akses melalui link berikut chronolator.co.uk. 

Chronolator berfungsi sebagai alat pencatatan berbagai kejadian yang berkaitan dengan interaksi berbagai pihak dalam suatu organisasi. Alat ini dapat menghasilkan sebuah rangkaian kejadian yang runut yang dapat dijadikan dasar yang kuat dalam pengambilan kesimpulan atas kejadian-kejadian kronologis di masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun