Mohon tunggu...
Roe Ardianto
Roe Ardianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Roe Ardianto

Mempunyai satu istri yang baik, mempunyai satu anak yang baik dan ingin tetap menjadi manusia yang baik.....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi, Anda Tidak Berpihak Kepada Buruh Outsourcing!

3 Mei 2014   15:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:55 1775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi seharusnya dapat lebih bersikap cerdas, karena beliau ini kan seorang calon presiden untuk dapat terpilih 9 Juli nanti. Sepatutnya setiap komentar, tanggapan atau apapun yang dilakukan oleh seorang Jokowi saat-saat ini hingga hari pemilihan nanti semua bermuara atas dasar kesejahteraan rakyat terutama kaum marginal, jangan malah sebaliknya menyakiti hati mereka.

Saat Hari Buruh, Kamis (1/5/2014), jika Jokowi memang cerdas, seharusnya membuat statement yang menyejukkan hati para buruh yang sedang melakukan aksi unjuk rasa, buat saja statement bahwa pro buruh, akan memperjuangkan nasib buruh, malah tambahkan saja bumbu manis penyedap seperti nanti Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan akan ditinjau ulang terutama untuk pasal 64, 65 dan 66 akan dihapus.

Kenapa sih Jokowi tidak bisa belajar dari calon presiden tetangga sebelah kanan, bicara atau berjanji nanti jika terpilih, desa-desa di seluruh Indonesia akan 'diguyur' dana bantuan desa sebesar 1 (satu) milyard setiap tahunnya, berjanji kepada petani dan nelayan untuk membantu modal kerja setiap bulannya, berjanji akan melenyapkan semua jenis suap di lapisan jenderal, hakim, jaksa, dan seluruh lapisan birokrasi lain di negeri ini.

Kenapa sih juga Jokowi tidak bisa belajar dari calon presiden tetangga sebelah kiri, bicara atau berjanji nanti jika terpilih, tidak boleh ada lagi anak-anak petani, nelayan, tukang becak, buruh pabrik, orang-orang miskin, yang tidak jadi sarjana. Berjanji akan menghapus semua biaya sekolah dari SD hingga SMA, berjanji jika orang miskin sakit maka akan dapat berobat seperti orang kaya.

Apa susahnya untuk berjanji, bukankah malah Jokowi sudah dianggap mengingkari janji karena akan meninggalkan Jakarta karena belum 5 tahun menjabat sebagai Gubernur, jadi kalau sekarang untuk kepentingan pemilihan 9 Juli nanti berjanji yang manis-manis lagi kan tidak ada masalah, malah dampaknya akan positif jika rakyat terbuai dengan janji-janji tersebut, kesempatan menang terpilih sebagai presiden akan semakin besar.

Contoh calon presiden tetangga sebelah kanan, Kamis (1/5/2014) saat menghadiri aksi unjuk rasa para buruh di Gelora Bung Karno (GBK), dihadiri oleh sekitar 100.000 buruh, sambil memegang kertas berisi catatan 10 tuntutan dari buruh, berorasi berapi-api sambil terus mengacung-acungkan kertas tersebut berdiri di atas podium dan berkata sangat semangat.

"ini (10 tuntutan buruh) harus diperjuangkan!", "ini akan saya perjuangkan!", "ini adalah permintaan yang lumrah dari buruh yang harus kita perjuangkan!", berulang-ulang dikatakan. Bahkan calon presiden tetangga sebelah kanan tersebut juga berjanji jika terpilih, akan membelikan parfum untuk buruh agar ketiak para buruh jangan sampai bau karena keringat.

Walau jika melihat isi daripada 10 tuntutan buruh tersebut, adalah tidak mudah untuk dilaksanakan, karena tuntutannya adalah;

1. Naikkan upah minimum 2015 sebesar 30 persen dan Revisi KHL menjadi 84 item,
2. Tolak penangguhan upah minimum,
3. Jalankan Jaminan Pensiun Wajib bagi buruh pada Juli 2015,
4. Jalankan Jaminan Kesehatan seluruh rakyat dengan cara cabut Permenkes 69/2013 tentang tarif, serta ganti INA CBG's dengan Fee For Service, audit BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan,
5. Hapus outsourcing, khususnya outsourcing di BUMN dan pengangkatan sebagai pekerja tetap seluruh pekerja outsourcing,
6. Sahkan RUU PRT dan Revisi UU Perlindungan TKI No 39/2004,
7. Cabut UU Ormas ganti dengan RUU Perkumpulan,
8. Angkat pegawai dan guru honorer menjadi PNS, serta subsidi Rp 1 juta per orang per bulan dari APBN untuk guru honorer,
9. Sediakan transportasi publik dan perumahan murah untuk buruh,
10. Jalankan Wajib Belajar 12 Tahun dan beasiswa untuk anak buruh hingga perguruan tinggi.

Jokowi, bukannya meniru calon presiden tetangga sebelah kanan tersebut, Kamis (1/5/2014), malah hanya berkunjung ke rumah seorang buruh yang sedang sakit, Jokowi-pun hanya membantu buruh tersebut dengan uang sebesar Rp 50.000,- yang dikumpulkan bersama-sama yang hadir saat itu. Kemudian Jokowi berkomentar; "Daripada buruh berdemo, lebih baik ongkos berdemo dikumpulkan untuk membeli mobil ambulan, ada gunanya bagi teman-teman buruh yang membutuhkan".

Lebih parah lagi saat ada wartawan menanyakan tentang pekerja alih daya (outsourcing), yang menjadi tuntutan terbesar buruh untuk dihapuskan, tanggapan Jokowi malah mengatakan; "Kembali kepada undang-undangnya, kita harus menghormati undang-undang. Jika saya terpilih nanti menjadi presiden, saya memimpin berlandaskan undang-undang dan konstitusi yang berlaku".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun