"Jika sudah seperti ini, kenapa sampai saat ini SBY seakan masih malu mendukung Jokowi?"
Apakah ini hanya trik tarik-ulur kepada pihak Jokowi karena Megawati hingga saat ini masih tidak mau berdamai, atau SBY tidak enak hati kepada Hatta Rajasa jika mendukung Jokowi karena secara kekeluargaan bukankah seharusnya SBY lebih mendukung Hatta Rajasa, notabene adalah besannya sendiri.
Kemungkinan lain, SBY lebih memilih saat ini tidak menyatakan dukungannya kepada salah dua capres secara eksplisit untuk menjaga kerukunan nasional dalam kapasitasnya sebagai seorang presiden yang harus menjaga kesatuan dan persatuan negeri, atau kemungkinan terakhir seperti kebiasaan yang sudah-sudah, SBY galau untuk menentukan sesuatu hal. (pak SBY sendiri yang dapat menjawab).
~P e n u t u p~
Mohon maaf sebelumnya, saran saya untuk pak SBY; bapak pasti lebih mengerti siapa Prabowo Subianto bukan hanya dari SK DKP yang bocor tersebar, isu pelanggaran HAM, mudah emosi dan lain sebagainya. Bapak juga pasti lebih mengerti siapa Jokowi bukan dari tabloid bodong "obor rakyat", dianggap cina, bukan Islam, tidak bisa sholat dan lain sebagainya.
Artinya kelebihan dan kekurangan dari kedua capres tersebut, pastinya bapak lebih mengetahui secara detil dan akurat dibanding kami, sehingga harapan kami, terpenting kesatu adalah pilihan bapak SBY nanti harus bermanfaat bagi kami sebagai rakyat. Untuk mencoblos di 9 Juli, memilih pemimpin terbaik bagi negeri ini dipikirkan nomor 2 tidak apa-apa, karena akan terasa manfaatnya. Semoga bapak SBY berkenan menerima saran saya, terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H