sumber: savvy-inc.com
Tadi malam, entah ada angin apa seorang perempuan dengan suara merdu menelpon. Saya pikir yang nelpon istri temanku, yang kebetulan lagi di sini. Dengan bahasa yang sopan dan dengan suara yang empuk tentunya, saya bersedia mendengarkannya. Sayangnya saya tidak sempat menggodanya atau bercanda sedikit...:p. Berikut obrolan saya dengan perempuan dari tim jajak pendapat kompas (hmm sampai lupa menanyakan namanya);
"selamat malam, pak. maaf mengganggu..."
"ya, ada apa mbak?"
"Saya dari tim survey pak, mau minta waktu sebentar mewawancarai bapak, bersedia ya pak? ini dari tim jajak pendapat kompas, pak"
"oh ya? silakan.."
"menurut bapak, bagus gak kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi saat ini"
"menurut saya bagus, sepanjang bisa meningkatkan perekonomian bangsa kita"
"Bagaiamana dengan politik kebijakan luar negeri, misalnya kasus brazil. Benarkah sikap presiden kita?"
"Itu bagus, jangan mau kita dicelehkan dengan negara lain. Nota protes itu juga bagus; terusin aja itu sekalian aja putusin hubungan diplomatiknya. Terutama Australia; itu sudah menyakiti masyarakat Aceh. Kalau Indonesia tetep keukeuh menghukum mati para terpidana kasus narkoba dan tetap dilaksanakan. Saya acungi jempol jokowi"
"Bapak suka nonton film gak?"
"suka"
"Biasanya film apa, pak?"
"Saya suka film drama"
"kalau film horor suka gak, pak?"
"gak terlalu suka..."
"kalau film laga?"
"ya, sedikit suka"
"Suka nonton di bioskop gak, pak?"
"Suka sih, tapi jarang nonton di bioskop"
"Menurut bapak, sudah amankah kota Jakarta?"
"Kalau menurut saya sih, Jakarta saya kira masih relatif aman. Tergantung pada diri kita saja saya kira. Itu pencari berita saya kira lebih banyak pada kepentingan mengejar setoran. Terlalu dilebih-lebihkan karena masyarakat kita karakternya mudah termakan isyu, dan itu menjadi kesempatan media meningkatkan oplah koran"
"Ini pertanyaan tentang pilihan politik, pak. Pemilihan 2014 lalu bapak milih partai apa pak?"
"Partai Amanat Nasional"
"Presidennya milih siapa, pak?"
"Prabowo"
"O, ya boleh tau identitasnya, pak?"
"boleh, Khafid Abdillah nama saya mbak"
"Sarjana ya, Pak?"
"ya, sarjana Psikologi"
"Kerja di mana, Pak?'
"di lembaga psikologi"
"o, karyawan swasta ya, Pak"
"ya"
"Terima kasih ya, pak. jajak pendapat kompas ini nanti akan dimuat tanggal 2 maret 2015"
"ya, sama-sama. Nanti saya beli korannya"
Begitulah obrolan saya dengan tim jajak pendapat kompas. Mungkin ada beberapa pertanyaan yang terlewatkan di tulisan ini. Kita mungkin bisa membandingkan nanti pada terbitan kompas tanggal 2 maret 2015. Lihat saja!...:D****(26022015pcsp-ck2)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H