Mohon tunggu...
Siti Rodliyah Eka Agustina
Siti Rodliyah Eka Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Man Jadda Wajada

Suka nulis yang ringan-ringan, yang berat biar yang lain aja :)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa sebagai Sarana Pendidikan Karakter Anak

23 Maret 2023   14:28 Diperbarui: 24 Maret 2023   12:26 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan yang dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia telah tiba. Awal bulan Ramadhan di Indonesia telah ditetapkan pada hari Kamis, 23 Maret 2023. 

Banyak keistimewaan bulan Ramadhan yang tidak bisa didapatkan di bulan-bulan lain. Contoh; tidurnya orang yang sedang berpuasa dihitung pahala, nafasnya orang yang berpuasa merupakan dzikir, semua amalan ibadah dilipat gandakan pahalanya oleh Allah Swt. Belum lagi ditambah dengan dengan kemulian malam lailaitul qadar dan keistimewaan lainnya.

Momentum bulan Ramadhan juga bisa dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter bagi anak-anak. Mengapa demikian? Sebab di bulan ini mereka mendapatkan teladan yang nyata, sehingga mereka bisa meniru dan mempraktikkannya secara langsung. 

Puasa perlu dikenalkan dan diajarkan sejak dini, meskipun pada dasarnya anak-anak yang belum cukup umur tidak diwajibkan berpuasa. Namun puasa dapat memberikan dampak terhadap pembentukan karakter anak. 

Karakter pada masing-masing anak mampu tumbuh dan berkembang melalui interaksi di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan karakter tentu membutuhkan support system atau lingkungan yang mendukung supaya mereka mampu melaksanakannya dengan baik.  

Orang tua bisa mengajarkan kepada anak bagaimana cara menjalankan puasa dan manfaat yang didapat. Hal yang tak kalah penting saat anak memulai perjalanan puasanya adalah memotivasi mereka. Motivasi yang dilakukan harus dilakukan dengan cara-cara yang bijak, bukan dengan paksaan. Orang tua bisa mengajak mereka dialog dan memberikan reward atas pencapaiannya.

Hal besar berasal dari hal-hal kecil yang dilakukan secara terus menerus, tak apa jika anak tak kuat menjalankan puasa maghrib dan memilih untuk melaksanakan puasa dhuhur. Proses dilakukan secara bertahap sembari memotivasi anak supaya mereka cinta dan bangga melakukan ibadah puasa.

Di samping melakukan puasa, anak juga harus dilatih untuk melakukan hal-hal baik seperti berkata sopan, bertanggung jawab, jujur, disiplin, sholat tepat waktu, rajin membaca Al-Qur'an, dan perbuatan baik lainnya. Mengingat puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari melakukan hal-hal yang tidak baik. Bila keadaan tersebut diterapkan di bulan puasa, maka efektivitas dan efesiensi pengajaran pendidikan karakter anak lebih maksimal.

Melatih anak untuk membiasakan puasa merupakan langkah yang positif guna membangun karakter dan kepribadian anak. Hikmah melakukan ibadah puasa akan membentuk karakter seorang anak menjadi lebih positif dan bermanfaat bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang. 

Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun