Pembukaan Piala Dunia yang tersaji pada hari Minggu, 20 November 2022 sukses membius para pemirsa setia FIFA World Cup 2022. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 21.30 WIB ini menampilkan sejumlah atraksi yang mampu memukau penonton.
Pembukaan dilaksanakan di Stadion Al-Bayt dengan pertandingan Ekuador vs Qatar sebagai laga pembuka. Salah satu momen yang menyita perhatian publik adalah saat Ghanim Al-Muftah, seorang penyandang disabilitas melantunkan ayat suci Al-Qur'an surah Al-Hujurat ayat 13.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ١٣
yâ ayyuhan-nâsu innâ khalaqnâkum min dzakariw wa untsâ wa ja‘alnâkum syu‘ûbaw wa qabâ'ila lita‘ârafû, inna akramakum ‘indallâhi atqâkum, innallâha ‘alîmun khabîr
Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti." (Q.S. Al-Hujurat:13)
Keterbatasan Ghanim Al-Maftuh tak menyurutkan langkahnya untuk membawakan pesan-pesan perdamaian. Dalam penampilan tersebut Ghanim Al-Muftah ditemani oleh Morgan Freeman, aktor ternama berkebangsaan Amerika Serikat.
Dalam upacara pembukaan tersebut, Ghanim dan Morgan menyampaikan bahwa Piala Dunia 2022 di Qatar membawa pesan cinta untuk seluruh penghuni bumi. "Dalam kapasitas saya sebagai duta (Piala Dunia FIFA), saya ingin mengirim pesan harapan, inklusivitas, perdamaian, dan persatuan untuk kemanusiaan," kata Ghanim.
Qur'an Surah Al-Hujurat ayat 13 bukan hanya ditujukan oleh umat muslim saja, melainkan kepada seluruh umat manusia di muka bumi. Oleh karena itu, kosakata yang digunakan dalam ayat tersebut adalah "Wahai manusia", bukan "Wahai orang-orang yang beriman".
Ayat ini menegaskan tentang prinsip hubungan antar manusia, yakni tentang kesetaraan derajat antar sesama manusia. Meskipun kita diciptakan berbangsa-bangsa maupun bersuku-suku, namun kita tetaplah seorang manusia yang memiliki derajat yang sama.
Tujuan dari ayat ini yaitu agar manusia saling mengenal, memperkuat hubungan antar satu pihak kepada yang lainnya, serta semakin terbuka peluang untuk saling memberi manfaat.