Mohon tunggu...
RODEA NURHASANAH
RODEA NURHASANAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya lebih suka membaca daripada menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengenalan Varicella

11 November 2024   08:57 Diperbarui: 11 November 2024   09:19 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Cacar air, atau varicella, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini umum terjadi pada anak-anak, namun dapat juga menyerang orang dewasa yang belum pernah terinfeksi. Cacar air ditandai dengan munculnya ruam berisi cairan yang gatal, demam, dan gejala flu ringan. Meskipun sering dianggap sebagai penyakit ringan, cacar air dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama pada orang dewasa dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala cacar air biasanya muncul 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus. Awalnya, penderita mungkin mengalami demam, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Setelah itu, muncul ruam yang dimulai dari bintik merah kecil yang kemudian menjadi vesikel berisi cairan. Ruam ini dapat menyebar ke seluruh tubuh, dan gatalnya bisa sangat mengganggu. Cacar air sangat menular dan dapat menyebar melalui tetesan udara dari batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung dengan cairan dari vesikel yang pecah.

Diagnosis cacar air umumnya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien. Dalam banyak kasus, tidak diperlukan tes laboratorium. Pencegahan terbaik untuk cacar air adalah vaksinasi. Vaksin varicella sangat efektif dalam melindungi anak-anak dan orang dewasa dari infeksi. Selain itu, menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan individu yang terinfeksi juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ini.

Meskipun tidak ada pengobatan khusus untuk cacar air, penanganan dapat dilakukan untuk meredakan gejala. Penderita disarankan untuk tetap berada di rumah hingga semua vesikel mengering dan tidak lagi menular. Untuk mengurangi rasa gatal, penggunaan losion calamine atau antihistamin dapat membantu. Jika demam tinggi atau gejala parah lainnya muncul, dokter mungkin akan meresepkan obat antiviral seperti acyclovir, terutama untuk pasien dengan risiko komplikasi tinggi.

Sebagian besar kasus cacar air sembuh tanpa komplikasi, namun ada risiko terhadap kondisi serius seperti pneumonia, infeksi kulit sekunder, atau sindrom Reye pada anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk memantau gejala dan berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran. Setelah sembuh, virus varicella-zoster dapat tetap dormant dalam tubuh dan dapat menyebabkan herpes zoster (cakar ular) di kemudian hari. Vaksinasi juga dapat membantu mencegah herpes zoster pada orang dewasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun