Memotret kenangan di atas tilam yang usang
Dari dulu hingga sekarang wangi khasnya masih menguar pada ingatan
Dewangga yang dulu memikat netra
Kini lapuk tak berdaya
Bukan sebab usia tapi karena ditinggalkan pemiliknya
Tilam yang sekarang menjadi kenangan
Dulu pernah menjadi tempat untuk merebahkan kegundahan
Sekadar bercengkerama melepas penat yang sempat tersekat
Dipan kokohnya pun mulai runtuh sebab tidak pernah disentuh
Satu persatu ingatan muncul di permukaan
Usangnya tilam menjadi saksi sebuah perpisahan
Lempengannya adalah gerimis kesedihan
Selimutnya adalah kehangatan yang tak terselamatkan
Sedangkan petromaks awal mula pesakitan diciptakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H