Mohon tunggu...
Rodame Napitupulu
Rodame Napitupulu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Seorang ibu, memiliki tiga orang anak, senang menulis dan ingin berbagi melalui tulisan. Kini berprofesi sebagai Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan. Salam sehat dan sukses selalu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Wujudkan Pendidikan sebagai Gerakan Semesta dengan Aksi Bukan Kata

29 Mei 2016   12:30 Diperbarui: 29 Mei 2016   15:17 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pramuka Tempo Dulu di Sekolah (Dok. Akhiri)

Sekolah adalah tempat yang paling menyenangkan. Apalagi setiap hari Sabtu, saya tidak pernah melewatkannya. Karena Sabtu berarti harinya Pramuka. Saya masih ingat ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di bangku SMP, saya begitu bersemangat termasuk dalam melakukan perjalanan yang cukup jauh untuk berangkat ke bumi perkemahan. Meski tubuh saya terbilang kurus tapi bagi saya itu adalah tantangan yang harus saya lewati. 

Sebagai anggota Pramuka, saya memang dilatih mental dan fisiknya agar sehat dan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh. Di dalam perjalanan menuju bumi perkemahan, saya dan teman seregu kehabisan air minum. Kami mulai kelelahan. Dengan sopan, kami bertanya kepada masyarakat yang berada di sekitar untuk kiranya berkenan memberi air minum. Saya kaget, sambutannya luar biasa. Seorang ibu berlari ke dapur dan mengambilkan air satu teko penuh untuk kami isi di tempat minum kami masing-masing. Lelah itu seketika hilang. Beban di pundak tiba-tiba terasa ringan sekali. Saya tersenyum. Ternyata masyarakat sangat peduli kepada kami, anak-anak Pramuka.

Kejadian di atas mengingatkan saya pada video yang saya tonton di Youtube. Video tersebut berisi perbincangan antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan dengan pembawa acara di salah satu stasiun TV swasta di Indonesia. Tentang sebuah gerakan dimana pendidikan sebagai gerakan semesta. Beliau menekankan bahwa pendidikan adalah milik dan tanggung jawab kita semua bukan hanya sekolah atau guru saja. Seluruh masyarakat pada dasarnya punya peranan yang penting dalam menyukseskan dunia pendidikan.

Menurut saya pribadi, gerakan berarti aksi. Aksi berarti tindakan bukan hanya kata-kata semata. Gerakan semesta bermakna aksi bersama bukan hanya salah satu pihak saja melainkan segenap atau seluruh yang terlibat di dalamnya ikut beraksi. Sang ibu yang memberi air minum pada anak Pramuka menunjukkan bahwa dia sedang mendukung kegiatan Pramuka, tidak berhenti sampai disitu karena ibu tersebut juga melakukan sebuah tindakan nyata tanpa memandang agama maupun suku. 

Ini adalah bukti pengamalan sila pertama butir ke-2 dimana semuanya saling hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. Sekaligus juga pengamalan sila kedua pada butir 1-5 untuk mencintai sesama, tenggang rasa dan tidak semena-mena pada orang lain. Termasuk juga mengamalkan sila ke-5 butir ke-5 yaitu suka memberi pertolongan kepada orang lain. Satu aksi yang dilakukan sang ibu memberi banyak sekali makna. Secara tidak langsung, Ibu tersebut juga sedang mendidik anak-anak Pramuka untuk melakukan yang sama ketika ada orang lain yang memerlukan pertolongan. 

Contoh di atas adalah aksi nyata dimana pendidikan memang milik bersama. Dimana semua pihak memberikan aksinya masing-masing menurut porsinya dan kemampuannya. Tidak ada keterpaksaan disana, tidak ada pamrih disana. Semua melakukannya dengan senang hati, dengan murah hati tanpa mengharapkan imbalan apapun.

Pendidikan sebagai gerakan semesta adalah pendidikan sebagai perhatian bersama. Artinya, apapun latar belakang kita, dimanapun kita berada, pendidikan adalah bagian dari kita dimana aksi dan dukungan kita sangat penting dalam menciptakan pendidikan yang menyenangkan sekaligus berkualitas. Aksi seorang dosen mengajak mahasiswa/i untuk kunjungan ke kampung pengrajin tenun khas Sipirok, Sumatera Utara di bawah ini adalah contoh nyata bahwa pendidik itu bukan hanya dosen tapi bisa siapa saja termasuk ibu pengrajin tenun kain Sipirok. Dimana beliau juga menyalurkan ilmunya untuk dibagi kepada mahasiswa/i.

Aksi Dosen IAIN Padangsidimpuan Mendampingi Mahasiswa Mengunjungi Kampung Pengrajin Kain Tenun Sipirok (Dok. Utari)
Aksi Dosen IAIN Padangsidimpuan Mendampingi Mahasiswa Mengunjungi Kampung Pengrajin Kain Tenun Sipirok (Dok. Utari)
Dengan posisi saya sebagai seorang tenaga pengajar, saya juga melakukan aksi positif dengan mengumpulkan sumbangan buku untuk perpustakaan fakultas dimana saya mengajar. Jumlah buku yang masih minim menjadi salah satu kendala belajar. Tujuan saya tentu ingin meningkatkan kualitas mahasiswa/i yang saya didik sekaligus berpartisipasi dalam memajukan pendidikan di perguruan tinggi. Ada sinergi disana.

Saya Ikut Mengumpulkan Sumbangan Buku untuk Perpustakan Fakultas (Dok. Rodame)
Saya Ikut Mengumpulkan Sumbangan Buku untuk Perpustakan Fakultas (Dok. Rodame)
Pancasila mengajarkan kita untuk beraksi positif termasuk dalam pendidikan. Isi dari butir yang ke-12 pada sila kelima Pancasila meminta agar bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Jika kita tarik pada masalah pendidikan, jelaslah bahwa pendidikan sebagai gerakan semesta menjadi tugas bersama. Karena untuk menciptakan pendidikan yang maju, merata dan adil dibutuhkan kerjasama semua pihak.

Bagaimanapun juga, kita semua adalah bagian dari pendidikan maka setiap kita sudah seharusnya ambil bagian dalam memajukan negeri dengan tidak melanggar peraturan dan UU yang berlaku di Indonesia serta selalu mengamalkan Pancasila dalam aksi dan sikap kita dimana Pancasila adalah dasar negara kita. 

Pendidikan sebagai gerakan semesta berarti melibatkan banyak pihak (pemerintan, sekolah, perguruan tinggi, lembaga sosial, pihak swasta, tenaga pengajar, aparat desa, siswa/i dan seluruh lapisan masyarakat), menggabungkan banyak pemikiran, mendukung segala perubahan ke arah yang lebih baik. Karena jika semesta melakukan gerakan bersama-sama untuk memajukan pendidikan maka akan ada perubahan besar dimana perubahan tersebut juga akan berdampak besar terhadap kemajuan negeri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun