Mohon tunggu...
Rodame Napitupulu
Rodame Napitupulu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Seorang ibu, memiliki tiga orang anak, senang menulis dan ingin berbagi melalui tulisan. Kini berprofesi sebagai Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan. Salam sehat dan sukses selalu.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Waspadai Bau Apek dan Kuman Saat Musim Penghujan Datang

18 Desember 2014   00:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:05 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

byurrrrr……, jemuran..jemuran..mama mikaaaaaaaaal jemurannyaaaaaa”.

Teriakan tetangga yang nyaring terdengar memanggil-manggil saya, karena hujan mendadak turun siang itu. Udara menjadi dingin dan sejuk membuat tanah yang sudah beberapa bulan kemarin kering dan retak-retak seperti mendapat siraman keberkahan. Kota Bogor diselimuti hujan. Pergantian musim, itulah yang terjadi saat ini. Musim kemarau panjang itu kini memasuki musim penghujan yang dirindukan oleh sebagian orang namun juga ditakutkan karena kerap kali membawa musibah.

Ironis memang, dalam waktu yang bersamaan kita bisa bahagia namun bisa juga bersedih. Hujan bukan saja membawa berkah bagi sebagian orang tetapi juga membawa musibah jika tak ditanggapi dengan baik. Kesehatan pun bisa jadi korban dari kelalaian kita karena tak memperhatikan aspek kebersihan sekitar dan diri sendiri. Jika musim penghujan datang, maka udara menjadi lembab karena sinar matahari sangat sedikit sehingga bakteri, kuman dan jamur tumbuh subur dimana-mana terutama di pakaian yang kita kenakan sehari-hari. Bayangkan tubuh kita yang sekecil ini harus mampu bertahan dari berbagai serangan bakteri dan kuman yang bisa saja menempel di pakaian yang kita kenakan sehari-hari. Sebagian dari kita menyepelekan kuman yang menempel pada pakaian. Padahal bisa jadi kuman-kuman tersebut berdiam berbulan-bulan di pakaian sehingga menimbulkan infeksi kulit atau penyakit lainnya yang lebih serius. Jika sudah berakibat buruk barulah menyadari arti pentingnya menjaga kebersihan pakaian.

Sebagai ibu rumah tangga yang bekerja dari rumah, saya selalu waswas jika musim penghujan datang. Selain terkadang hujan datang bersamaan dengan angin yang cukup kencang tapi juga minimnya cahaya matahari dalam sehari penuh yang membuat jemuran tidak kering sempurna. Sementara itu saya memiliki anak dan suami yang harus saya rawat dan jaga kesehatannya. Mereka adalah bagian terpenting dalam kehidupan saya yang memang harus saya kuatirkan jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Terutama jika yang diserang adalah kesehatan tubuh.

Pakaian kotor merupakan tempat dimana kuman bersembunyi. Saya tidak mungkin menumpuk semua pakaian kotor hingga matahari kembali datang karena ini memang musim penghujan. Mau tak mau saya tetap harus mencuci. Suami harus berangkat ke tempat kerjanya dan saya harus mengganti pakaian anak saya secara rutin. Jika sudah begini, saya harus menjemur seadanya di luar rumah dan ketika hujan turun harus buru-buru memasukkannya kembali dan menjemurnya di dalam rumah. Bisa dipastikan pakaian yang lembab itu jika tak kering sempurna karena matahari akan menimbulkan bau apek. Bau yang tidak sedap sama sekali.

[caption id="attachment_383413" align="aligncenter" width="336" caption="Cara Menjemur Pakaian Berpengaruh Terhadap Tingkat Kekeringan Pakaian (Dokpri)"][/caption]

Suami saya kerap mengeluh dengan bau yang kurang sedap karena pakaian yang dijemur di dalam rumah. Katanya baunya sama saja dengan pakaian yang belum dicuci. Kali ini saya benar-benar dibikin bingung, saya punya dua kekuatiran karena pakaian yang bau apek itu. Satu masalah kesehatan, karena berbagai kuman bisa menempel pada pakaian yang lembab dan yang kedua adalah rasa percaya diri, suami menjadi tidak percaya diri pergi ke tempat kerja dan bertemu rekan kerja atau klien dengan pakaian yang bau apek. Padahal di tempat kerja dia akan bertemu banyak orang dan seringkali rapat bersama rekan kerja atau klien.

Saya tak terbayang jika dia bekerja seharian dengan pakaian yang sama dari pagi dan bau apek serta kuman yang menempel seperti perangko di pakaian yang dikenakannya. Padahal kita semua tahu bahwa penampilan sangat mempengaruhi keberhasilan kita dalam menarik perhatian seseorang juga dalam berkomunikasi dengan orang lain. Jika penampilan kurang meyakinkan dan pakaian lusuh bisa dipastikan orang lain akan menolak keberadaan kita apalagi jika terkait dengan suksesnya sebuah hubungan kerjasama bisnis dan pekerjaan. People judge by what we wear, ini bukan semata-mata masalah merek pakaian yang kita kenakan tetapi kebersihan, kerapihan dan aroma yang sedap dicium. Jelas yang seperti ini lebih menyenangkan untuk dijadikan teman bicara dan rekan bisnis kan?

Saya tak bisa tinggal diam, jika kehilangan percaya diri bisa-bisa pekerjaan menjadi terhambat, ini akan jadi masalah baru berikutnya karena bisa saja kehilangan kesempatan untuk kerjasama bisnis ataupun pengerjaan proyek berikutnya. Suami kan memiliki tanggungjawab dalam mencari nafkah untuk keluarga, jadi hal itu tidak boleh terjadi demi kesejahteraan keluarga. Sebagai isteri saya juga harus mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut.

Saya melihat jemuran dan tumpukan pakaian kerja suami yang sudah dicuci namun masih terasa lembab ketika dipegang. Padahal pakaian itu akan dipakai dalam beberapa hari ke depan saat bekerja. Sebuah botol terletak manis di ujung meja belakang. Dan saya seperti menemukan ‘healing power’, pertolongan datang di saat yang tepat. Botol itu adalah Kispray Violet, pemberian adik ipar saya tempo hari. Saya jadi ingat, dulu semasa kuliah saya selalu menggunakannya, terutama ketika musim penghujan datang atau pakaian bau apek. Selain karena harganya yang sangat terjangkau, ramah di kantong mahasiswa tapi juga mampu menggantikan ‘parfum’ karena membuat pakaian tetap wangi sampai berminggu-minggu. Terasa sekali penghematannya selama kuliah karena tidak perlu beli parfum lagi dan bebas dari kritikan teman karena bau yang tak sedap di dalam ruang kuliah seharian penuh.

Menurut sebuah artikel yang saya baca di Kompasiana, Kispray adalah produk ironing aid yang mengandung formula Anti Kuman. Berdasarkan hasil uji laboratorium Mikrobiologi, komposisi alkyl dimethylbenzyldan ammonium chloride di dalamnya terbukti mampu membunuh bakteri dan jamur dengan daya bunuh hingga lebih dari 99%. Saya tersenyum bahagia ketika menyetrika pakaian kerja suami. Meski seharian sudah lelah, tapi entah kenapa seperti ada kekuatan yang membuat saya merasa bersemangat saat menyetrika pakaian kerja suami apalagi pas menyetrika itu tepat pukul 01.30 WIB dini hari, saya memang harus menunggu anak tertidur lelap baru bisa menyetrika agar semua aman. Sedikitpun tak merasa lelah ketika menyetrika, sepertinya ini karena Kispray memang mampu melicinkan dan melembutkan pakaian sehingga benar-benar effortless ketika menyetrika. Saya berharap dengan begini, suami tetap terjaga kesehatannya dan percaya diri dalam bekerja.

[caption id="attachment_383415" align="aligncenter" width="448" caption="Menyetrika Pakaian Kerja Suami dengan Kispray Violet (Dokpri)"]

14188128791466983791
14188128791466983791
[/caption]

Pagi harinya, suami bersiap akan berangkat kerja. Saya yakin hari ini suami tak akan mengeluh masalah bau apek lagi pada pakaiannya. Dan benar saja, suami tersenyum dan terlihat lebih percaya diri dengan pakaian yang sudah saya setrika dengan Kispray. Ada sebuah kebiasaan suami yang unik, dia selalu mencium dulu pakaian yang akan dikenakannya sebelum bepergian kemanapun. Saya selalu deg degan kalau dia mencium pakaian, kuatir dia mengeluhkan bau yang tak sedap dari pakaian tersebut. Tapi berkat Kispray saya bebas dari keluhan itu. Musim penghujan kini tak jadi musuh ibu rumah tangga seperti saya. Saya yakin selama ada Kispray, pakaian di rumah bisa tetap terhindar dari berbagai jenis kuman yang menempel dan yang pasti pakaian bebas bau apek.

Oh iya, saya jadi ingat kalau tadinya suami berniat ingin beli parfum karena kebetulan sedang habis, tapi karena mencium wangi pada pakaian yang saya setrika dengan Kispray tempo hari, akhirnya dia mengurungkan niatnya itu. Katanya kalau ada Kispray kenapa harus beli parfum lagi, kan wanginya juga enak dicium, tahan lama lagi. Malam harinya sepulang kerja, dia menyampaikan kabar gembira bahwa tadi ada klien yang deal untuk proyek pengerjaan desain website dan dia juga menghadiahkan saya serenteng Kispray Bluis, perpaduan wangi harum wangi tumbuhan yang fresh & clean.

[caption id="attachment_383416" align="aligncenter" width="448" caption="Serenteng Kispray Isi Ulang Bluis dari Suami untuk Stok di Rumah (Dokpri)"]

14188131281278898500
14188131281278898500
[/caption]

Ah senangnya hati ini, pekerjaan suami lancar dan saya semakin percaya diri dalam menjalankan kewajiban saya sebagai isteri sekaligus ibu rumah tangga. Kispray terbukti lebih hemat, lebih praktis dan serbaguna. Bahkan sekarang kalau ada aroma tak sedap di rumah, cukup gunakan Kispray tidak perlu beli pengharum ruangan lagi. No worry, jadi ibu rumah tangga ternyata tidak sesulit yang dibayangkan ya, jika cerdas memilih produk, banyak pekerjaan rumah menjadi mudah diselesaikan dan tanggungjawab menjaga kesehatan keluarga pun bisa terlaksana dengan baik.

Bye bye bau apek dan kuman. Selamat datang keluarga sehat.

Nah, untuk tahu lebih banyak tentang manfaat Kispray sebaiknya segera bergabung dengan akun sosial media Kispray berikut ini. Di facebook bisa langsung ‘like’ fanpage Kispray dan ‘follow’ twitter Kispray-nya juga ya. Banyak informasi menarik yang aplikatif untuk kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun