Mohon tunggu...
Rodhita Joyce
Rodhita Joyce Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - elajar

🎻

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relevansi Sumpah Pemuda di Era Globalisasi

4 November 2024   18:20 Diperbarui: 4 November 2024   20:13 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.womanindonesia.co.id

Sejarah Awal Sumpah Pemuda

       Sumpah Pemuda menjadi tonggak berharga dalam sejarah perjuangan Indonesia untuk merebutkan kemerdekaan. Hal tersebut diperingati bangsa Indonesia setiap tanggal 28 Oktober, yang merupakan hari dimana pemuda - pemuda Indonesia menyatakan untuk bersatu dengan yang lain dalam tanah air, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia. Hal itu terdapat di dalam isi ikrar Sumpah Pemuda, yaitu : 

1. "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia."

2. "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia."

3. "Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia."

       Ikrar tersebut bermula saat diselenggarakannya Kongres Pemuda I di Gedung Vrijmetselaarsloge, Jakarta pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926. Kegiatan tersebut membahas susunan badan pusat, gagasan persatuan, peran perempuan, peran agama, dan peran bahasa untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Namun, Kongres Pemuda I belum mendapatkan hasil keputusan yang memuaskan. Oleh karena itu, Kongres Pemuda I pun dilanjutkan dengan Kongres Pemuda ke- II, yang diselenggarakan pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 dan akhirnya mendapat hasil memuaskan yaitu Sumpah Pemuda.

Peran Generasi Muda untuk Mewujudkan Sumpah Pemuda di Era Globalisasi

       Di era globalisasi ini, nilai - nilai yang terdapat dalam Sumpah Pemuda menjadi semakin relavan. Aspek - aspek penting dari relevansi/ hubungan Sumpah Pemuda dengan masa globalisasi yang dapat diaplikasikan oleh Bangsa Indonesia antara lain :

1.  Menjunjung Tinggi Solidaritas di Era Globalisasi

       Di era Globalisasi ini, banyak tantangan dan cobaan yang didapatkan seperti konflik internasional (isu - isu politik, sosial, ekonomi, dll), perubahan iklim drastis, kesenjangan sosial, kesehatan global (contohnya pandemi COVID-19), rasis yang terjadi di dalam masyarakat yang lebih kompleks. Sumpah Pemuda dalam hal tersebut mengajarkan untuk menjunjung tinggi solidaritas mulai dari dalam negeri maupun luar negeri. Generasi muda seperti Gen Z dan Gen Alpha perlu mengembangkan sikap simpati dan empati untuk turut membantu dengan luar negeri di masa depan untuk mewujudkan dunia yang lebih baik dan kreatif lagi. Tidak lupa, tetap berpegangan dalam prinsip nilai - nilai persatuan dan kesatuan bangsa, dalam kegiatan aksi menyeselesaikan masalah global bersama - sama. 

2. Bersikap Kritis Terhadap Informasi

       Di era globalisasi, banyak informasi hoaks yang harus disaring. Generasi muda bangsa Indonesia harus bijak dan kritis dalam memilah dan menganalisis informasi. Kemajuan teknologi menyebabkan informasi - informasi cepat tersebar dengan cepat dan luas, sehingga kita harus tetap waspada dalam menggunakkan media/gadgets untuk menyebarkan informasi yang positif dan mendidik.

3. Menjalin Semangat Persatuan di Tengah Perbedaan

       Dengan adanya globalisasi, informasi, budaya, tradisi, SARA, generasi muda akan terbawa arus dengan cepat. Hal tersebut menciptakan kesenjangan sosial yang akan membuat individu terasa terasingkan dan terkucilkan. Oleh karena itu, Sumpah Pemuda mengingatkan pemuda/ generasi muda untuk menjalin persaudaraan dan kebersamaan di antara perbedaan bangsa Indonesia. Dengan mengingat ikrar Sumpah Pemuda untuk bersatu dalam tanah air, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia, kita dapat menangani perpecahan yang mungkin akan terjadi akibat pengaruh global di masa yang akan mendatang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun