“There is no such thing as being neutral when the stakes are so high….” , mengawali penjelasan mereka.
JP melihat mereka tidak mungkin di posisi Netral, ketika yang dipertaruhkan adalah sesuatu yang Penting dan mempunyai efek yang Besar.
Selebihnya tentu Jelas, yaitu singkatnya mereka mendukung Jokowi. Untuk jelasnya anda bisa mengunjungi website JP.
Jakarta Post bukan harian abal-abal dan sudah 30an tahun hadir. Tentu ada alasan yang membuat mereka memutuskan ini.
Salah satu alasan yang perlu digarisbawahi adalah track record dan pandangan capres serta cawapres no urut 1.
Kasus HAM, dukungan kelompok garis keras, politik transaksional yang sudah dimulai merupakan sebagian alasan yang dikemukakan oleh JP, untuk mendukung Jokowi dan tidak malu malu MENYATAKANNYA.
Apakah ada kepentingan dibalik semua ini ? Pasti ada. Tetapi ini merupakan hal yang wajar dan tidak diharamkan. Namun kepentingan untuk JP tentunya lebih kecil dibandingkan MetroTV , yang sejauh ini tidak pernah terbuka bahwa mereka mendukung Capres no urut 2.
Ini mungkin berkaitan dengan undang undang ataupun peraturan pemerintah , sehingga semua media elektronik milik pengusaha pendukung capres urutan 1 ataupun 2 , tidak mau mengakui terang terangan mereka mendukung salah satu calon. Bila mana ada UU/PP, maka semua grup media tersebut bisa dikatakan berbohong ketika mengaku Netral.
Akhirnya, Pilihan JP untuk mendukung Jokowi secara terbuka adalah hal yang perlu diapresiasi, karena mereka jujur dan tidak berbohong dengan mengaku netral.
Sebagai penutup, marilah kita renungkan secara cermat dan cerdas ALASAN Jakarta Post untuk tidak netral.
Bilamana anda pikir alasan yang dikemukakan adalah omong kosong, itu adalah hak anda. Namun ingatlah,bahwa kita memilih Presiden Indonesia. Bilamana memilih pekerja dirumah saja ,kita tidak nyaman bila sang pekerja pernah terlibat masalah kekerasan, apakah anda akan berpikir berbeda didalam memilih Presiden.