Mohon tunggu...
Rochmat Taufiq
Rochmat Taufiq Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Dark Ages Eropa Masa Kejayaan Ekonomi Islam yang Disamarkan

29 Agustus 2017   22:35 Diperbarui: 29 Agustus 2017   22:59 4341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dark Ages Eropa Masa Kejayaan Ekonomi Islam yang Disamarkan

Awal mula pengertian ekonomi, berasal dari kata Yunani kuno oikosdan nomos,hal tersebut telah berlangsung beberapa abad sebelum masehi. Namun dalam sejarah ilmu pengetahuan umum diakui bahwa ilmu ekonomi (economics) lahir di Barat yang ditandai oleh karya Adam Smith yang berjudul an inquiry into the nature and cause of the wealth of nation (sering disebut the wealth of nationsaja) pada tahun 1776. Bagaimanakah pemikiran ekonomi sebelum masa itu ? Tidak banyak dicatat, kecuali sedikit gagasan sederhana dan parsial dari pemikiran Yunani Romawi kuno seperti Aristoteles, Plato, Cicero atau Xenophon (2-3 abad SM), serta Thomas Aquinas pada 15 abad kemudian (1270). Pemikiran mereka membahas tentang aspek tertentu dari kegiatan ekonomi, seperti penilaian buruk terhadap pembungaanuang pada masa berikutnya, yaitu abad 16-18 M, sejarah mencatat praktek perekonomian Merkantilisme dan pemikiran ekonomi kaum Phisiokrat. Terdapat masa-masa stagnasi antara waktu yang amat panjang dalam sejarah pemikiran ekonomi, sebelum kemudian berkembang pesat pasca lahirnya The Wealth Of Nationtahun 1776.

Joseph Schumpeter (1954) mengatakan bahwa sebenarnya terdapat suatu great gap dalam sejarah pemikiran ekonomi selama lebih dari 500 tahun, yaitu pada masa yang dikenal sebagai dark ages oleh Barat. Pada masa kegelapan tersebut Barat dalam keadaan terbelakang, dimana tidak terdapat prestasi intelektual yang gemilang termasuk juga dalam pemikiran ekonomi.Demikian pula dalam kebanyakan buku sejarah pemikiran ekonomi, misalnya Spiegel (1991), menganggap pada masa dark ages tidak terdapat karya pemikiran tentang ekonomi. Spiegel memang membuka sejarah pemikiran ekonomi dari Bible (1 M) dan para pemikir Yunani (SM), akan tetapi kemudian setelah melompat ribuan tahun langsung pada pemikiran abad pertengahan. Benarkah dunia mengalami stagnasi dalam pemikiran, termasuk pemikiran ekonomi ?

Ternyata penilaian tentang dark ages tersebut sangat bias dengan kepentingan dunia barat. Dunia secara keseluruhan tentu bukan hanya dunia Barat, dan Barat tidaklah mewakili dunia secara keseluruhan. Sebenarnya, pada sebagian besar masa dark agesitu justru merupakan masa kegemilangan di dunia Islam, sesuatu hal yang berusaha ditutup-tutupi oleh Barat. Pada masa itu banyak karya-karya gemilang di berbagai ilmu, termasuk ilmu ekonomi, yang lahir dari sarjana-sarjana Muslim. Jadi sesungguhnya terdapat dua missing link dalam sejarah pemikiran ekonomi, yaitu : (1) great gappada masa dark ages, dan (2) relasi antara pemikiran di Barat dan dunia Islam. Yang lebih menarik, ternyata banyak pemikiran dari para sarjana Muslim tersebut yang mirip, bahkan sama, dengan pemikiran para sarjana Barat yang hidup ratus-ratus tahun kemudian. Dengan mendasarkan pada histori transformasi ilmu pengetahuan dari timur ke barat. Apakah hal ini merupakan indikasi bahwa transformasi ilmu ini juga terjadi dalam bidang ekonomi ?  

Selama ini dianggap bahwa ada suatu gap besar dalam sejarah dunia, termasuk dalam pemikiran ekonomi. Dalam masa dark ages di Eropa selama lebih dari 1000 tahun seolah seluruh dunia juga terjadi kegelapan. Pada masa ini seolah "tidak ada dunia", hingga kemudian di Eropa terjadi Renaissance. Benarkah pada masa dark ageini taka da peradaban dan pemikiran di dunia, termasuk dalam ekonomi ?

Tokoh-tokoh Ekonomi Islam

Islam datang sebagai agama yang kaffah mengatur setiap sendi kehidupan umatnya. Allah telah memilih Islam sebagai agama yang rahmatallil'alamin,lentera bagi seluruh umat manusia. Tujuan hidup manusia menurut Islam tidak hanya sekedar mencari kebahagiaan di dunia tetapi juga mencari kebahagiaan abadi di akhirat. Untuk mendapatkan tujuan tersebut Islam memberikan tuntunan bagi umat, termasuk dalam bidang ekonomi. Banyak tokoh yang kemudian muncul sebagai pakar ekonomi Islam. Tokoh-tokoh tersebut memiliki pandangan keadilan ekonomi dalam tujuannya sebagai fitrah manusia. Hingga kemudian kejayaan Islam menjadikan magnet penggerak peradaban pada masanya. Ketika Andalusia ditaklukkan oleh Daulah Umayyah dan berkuasa lama disana, bangsa eropa banyak yang belajar ke Andalusia. Buah pemikiran Islam kemudian mereka bawa pulang baik ke eropa timur maupun eropa barat sehingga menjadikan eropa bangkit dari masa kegelapan yang berkepanjangan. Tokoh-tokoh Islam dalam bidang ekonomi diantaranya:

  1. Zaid bin Ali (80-120 H/ 699-738 M) : Zaid bin Ali adalah putra dari Imam Syi'ah ke 4, Ali Zainal Abidin dan cucu dari Husain bin Ali. Beliau lahir pada tahun 80 H/ 699 M.Beliau di kenal ahli fikih kenamaan di masanya: Dasar pemikiran ekonomi Imam Zaid bin Ali adalah menyatakan keabsahan jual beli secara tangguh dengan harga yang lebih daripada jual beli tunai. Pemikiran ini menjadi salah satu pijakan pendapat tentang kebolehan menetapkan kelebihan harga yang lebih tinggi pada jual beli secara kredit ataupun tangguh/tertunda.
  2. Imam Abu Hanifah An-Nu'man (80-150 H/ 699- 774 M) : Abu Hanifah hidup pada zaman Daulah Bani Umayyah selama 52 tahun mulai dari khalifah Abdul Malik dan Daulah Abbasiyah selama 18 tahun. Ia sebagai ahli hukum dan seorang pedagang di Kufah yang pada waktu itu merupakan pusat kegiatan komersial dalam suatu perekonomian yang sangat berkembang. Dasar pemikiran ekonomi Imam Abu Hanifah adalah tentang Transaksi salam. Tampaknya Abu Hanifah tidak terlalu mempersalahkan transaksi salam sepanjang dalam kontraknya betul-betulclearly stead, yaitu ada kejelasan tentang komoditi, jenis, kualitas, kuantitas dan placeofdelivery-nya. Di samping itu menurutnya, barang juga di syaratkan harus sesuai dengan transaksi yang ada di dalam transaksi murabahah. Imam Abu Hanifah juga memberikan jalan keluar untuk praktek perdagangan lainnya dalam kaitan norma-norma Islami. Abu Hanifah pun menolak akad Muzaara'ah (kontrak hasil pertanian) karena beliau sangat peduli kepada mereka yang miskin dan lemah. Ia ingin membela pihak yang lemah yaitu penggarap dalam hal tanahnya itu tidak menghasilkan.
  3. Ibnu Khaldun (1332-1406 H) : Ibnu khaldun nama lengkapnya Abu Zayd 'Abd al- Rahman ibn Muhamad ibn Khaldun al-Hadmari lahir 27 mei 1332/732 H, beliau adalah sejarawan muslim dari Tunisia dan sering di sebut sebagai bapak pendiri ilmu hisoriografi, sosiologi, dan ekonomi. Dasar pemikiran ekonomi Ibnu Khaldun adalah sebagai berikut:
    • Pajak dan Belanja Negara Pengenaan pajak harus di lakukan secara adil kepada semua yang memang wajib membayar dan secara wajar sesuai dengan kemampuan wajib pajak sesungguhya. Prioritas belanja Negara menurut Ibnu Khaldun adalah untuk keperluan pelayanan sosial kepada fakir dan miskin, janda dan anak yati, para pensiunan, orang-orang buta dan mereka yang tidak bisa membaca al-Quran. Kemudian negara juga perlu untuk membangun rumah sakit, membiayai perawat, dokter dan mantra kesehatan.
    • Teori Produksi Menurut Ibnu Khaldun, produksi adalah aktivitas manusia yang di organisasikan secara sosial dan internasional. Tenaga manusia adalah sangat penting untuk setiap akumulasi laba dan modal. Dengan demikian tanpa ada tenaga manusia tidak akan ada hasil yang akan di capai dan tidak akan ada hasil yang berguna. Dan organisasi sosial dari tenaga kerja ini harus di lakukan melalui spesialisasi yang lebih tinggi dari pekerja. Hanya melalui spesialisasi dan pengulangan operasi-operasi sederhanalah orang menjadi terampil dan dapat memproduksi barang dan jasa yang bermutu baik dengan kecepatan yang baik.
  4. Malik bin Anas (93-179 H/ 712-796 M) : Imam Malik bin Anas hidup semasa pemerintahan Khalifah Bani Umayyah dan wafat nya di Madinah. Karyanya yang terkenal adalah kitab Al-Muwatta, sebuah kitab hadist bergaya fikih atau kitab fikih bergaya hadist inilah kitab hadist dan fikih tertua . Dasar pemikiran ekonomi Imam Malik adalah Malik regarded the ruler to be accountable for welfare to the people. Pemikiran Malik mengisyaratkan tentang perlunya suatu kebijakan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. Di samping itu pemikiran Malik juga telah membahas tentang masalah-masalah yang bersifat mashalah, misalnya, tentang persoalan utility. Apakah untuk sosial atau individu, utility hanya berdampak pada kesejahteraan masyarakat. mam Malik membenarkan pemerintahan islam untuk memungut pajak lebih apabila di perlukan untuk kesejahteraan masyarakat.
  5. Abdurrahman Al-Awza'i ( 88-157 H/ 707- 704 M) : Abdurrahman al-Awza'i hidup pada masa pemerintahan Khalifah Bani Umayyah. Beliausebaya dengan Imam Abu Hanifah. Dasar Pemikiran ekonomi Abdurrahman Al-Awza'i cenderung membebaskan orang melakukan kontrak. dan untuk memfasilitasi orang dalm transaksi mereka ia memberlakukan bagi hasil pertanian (muzaraah) sesuai dengan kebutuhan nya sebagaimana ia membolehkan bagi hasil usaha. Tampak pada masa itu sudah di kenalkan sharecropping dan syirkah. Bahkan sudah terjadi salah satu bentuk syirkah yang selanjutnya yang di kenal dengan mudharabah.

Dark ageyang digambarkan dalam sejarah perekonomian dunia sejatinya menjadi masa keemasan Islam. Peradaban yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan menjadikan magnet bagi bangsa eropa untuk menimba ilmu. Hal tersebut tergambar jelas dengan kemunculan ekonom-ekonom Islam, yang ternyata konsep mereka menjadi cikal bakal perekonomian masa kini.

Rochmat Taufiq

Mahasiswa Pasca Sarjana

Universitas Islam Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun