Panca: Eh Sil, aku pernah denger neh, katanya Islam dan Pancasila itu nggak bisa dipersatukan. Makanya ada orang yang keukeuh ingin mendirikan negara Islam di negeri ini.
Sila: Ada sih yang bilang gitu. Tapi aku pernah juga denger yang sebaliknya. Tapi ini rahasia ya... jangan sampai orang lain tahu. Cukup kita berdua saja. Ini karena yang ngasih tau aku juga  bilang gitu. Takut ada yang protes gitu. Entar kena pasal penistaan agama lagi.
Panca: Apaan tuh?
Sila: Dia bilang sebenarnya Islam dan Pancasila itu ya sejalan. Katanya syahadat itu isinya kan hablum minallah dan hablum minannas, ini persis seperti sila 1 dan sila 2 Pancasila kan. Jadi sila 1 adalah ketuhanan, sila 2 adalah kemanusiaan, sila 3 barulah agak berbeda yaitu kebangsaan. Sila ke 3 inilah yang menyatukan bangsa ini, terlepas dari suku apapun dan agama apapun. Sila 4 menjelaskan tata cara menjalankan negara. Dan sila 5 menunjukkan tujuan bernegara. Tapi sstttt... mengenai syahadat tadi bener lho kamu jangan bilang siapa-siapa, ntar keliru trus dituntut lagi.
Panca: Berreesss lah. Tapi kalo emang bener gitu, kenapa ya kok demi ketuhanan beberapa orang rela mengorbankan kemanusiaannya?
Sila: Ya gitulah. Mungkin karena kurang memahami ajaran agamanya sendiri. Karena ketuhanan dan kemanusiaan itu ada yang bilang bagaikan dua sisi keping mata uang. Mustahil dipisahkan. Mereka yang mengorbankan kemanusiaan demi ketuhanan sebenarnya telah meninggalkan ketuhanan itu sendiri.
Panca: Oh gitu ya...
Sila: Katanya sih. Kita semua ini kan lagi belajar. Gak boleh merasa paling bener sendiri atau paling pinter sendiri kan. Yang penting adalah 'Saya Indonesia, Saya Pancasila'.
Panca: Siiip lah... Selamat Hari Pancasila, Jayalah selalu Indonesia. Amiiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H