Mohon tunggu...
Rochman Hadi Mustofa
Rochman Hadi Mustofa Mohon Tunggu... Human Resources - Educator

Tertarik pada dunia Pendidikan dan Ekonomi. Berbagi pemikiran layaknya diskusi. Boleh setuju boleh tidak.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Venezuela, Negara Surga Minyak dengan Hiperinflasi Terparah

8 Agustus 2019   20:06 Diperbarui: 9 Agustus 2019   12:22 15896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PDVSA, Perusahaan Tambang asing yang dinasionalisasi oleh Venezuela| Sumber: berita.baca.co.id

Venezuela saat ini menjadi negara dengan inflasi terparah di dunia. Saking parahnya, harga secangkir kopi disana bisa mencapai 2 juta Bolivar. Inflasi di Venezuela tercatat mencapai 8.000%, jauh lebih tinggi dari negara manapun, bahkan saat krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1998 silam hanya sebesar 78%.

Venezuela sebenarnya merupakan negara dengan cadangan minyak terkaya, satu hal yang diidamkan oleh banyak negara lain. Berkat minyak tersebut, Venezuela mendapat julukan "Surga Minyak Dunia" karena harga bahan bakar disana sangat murah. Lalu, mengapa negara yang kaya akan sumber daya alam ini bisa begitu terpuruk?

Berbagai faktor menjadi sebabnya, namun akar masalahnya bermula dari kekayaan mereka sendiri, yaitu minyak. 

Pada saat Hugo Chavez terpilih menjadi presiden Venezuela pada Desember 1998, ia datang dengan Revolusi Bolivarian yang bertujuan menghapus kemiskinan dengan cara memeratakan kekayaan yang bersumber dari minyak. 

Harga minyak dunia saat itu adalah $7 - $9 per barrel, kemudian pada periode meroketnya minyak dunia tahun 2004-2005 harga minyak mencapai $100 per barrel. 

Hugo Chavez sewaktu menjadi Presiden Venezuela| Sumber: haal.com
Hugo Chavez sewaktu menjadi Presiden Venezuela| Sumber: haal.com

Periode yang sangat membahagiakan bagi rakyat Venezuela. Chavez kemudian meluncurkan serangkaian program revolusi sosial dan ekonomi dengan memberikan layanan kesehatan, pendidikan, pelatihan dan kesempatan kerja kepada rakyat Venezuela. Hampir semua sektor di subsidi sehingga harga bahan pangan dapat dijangkau oleh semua kalangan. 

Program sosial tersebut dapat berjalan dengan baik memanfaatkan keuntungan Venezuela sebagai eksportir minyak dunia. Harapannya, program sosial yang dibuat dapat membantu pertumbuhan ekonomi yang nantinya mengarah pada kemandirian dan diversifikasi ekonomi yang dikenal sebagai Chavismo Model, karena saat awal terpilih, Venezuela masih bergantung pada impor bahan pangan. Program-program tersebut yang membuat Chavez sangat dicintai oleh rakyatnya.

Masyarakat Venezuela menggunakan uang sebagai mainan| Sumber: ikon.mn
Masyarakat Venezuela menggunakan uang sebagai mainan| Sumber: ikon.mn

Chavez kemudian terpilih kembali sebagai Presiden Venezuela pada 2006. Namun program yang dibuat selanjutnya justru mengarahkan ekonomi Venezuela kembali pada ketergantungan terhadap minyak. Chavez menasionalisasi hampir seluruh sektor swasta di Venezuela mulai dari telekomunikasi, listrik, pertambangan, semen, hingga perbankan. 

Bisa dikatakan bahwa Venezuela hampir kehilangan sektor swasta. Hal itu dilakukan karena dengan tingginya harga minyak, mereka masih bisa impor barang seperti obat-obatan, pakaian, otomotif, dan kebutuhan lain yang tidak ada di negaranya. Secara alami, hal itu justru menghancurkan kapasitas produksi negaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun