Di dunia MotoGP, seorang pebalap berbakat asal Spanyol, Alex Rins, menyatakan bahwa kini aerodinamika memiliki dampak yang lebih besar terhadap perilaku motor daripada perbedaan desain mesin V4 atau Inline4.
Selama beberapa musim terakhir, Rins telah merasakan sensasi mengendarai motor dengan kedua jenis mesin tersebut. Ia meraih kemenangan dalam lima balapan bersama Suzuki bermesin Inline antara tahun 2017 hingga 2022. Namun, kejutan terjadi saat ia membawa Honda V4 LCR meraih kemenangan di COTA tahun ini.
Pada usianya yang kini mencapai 27 tahun, Rins, yang masih dalam proses pemulihan dari patah tulang kaki yang dideritanya di Mugello, kembali beralih menggunakan mesin Inline4 dengan menjadi bagian dari tim Monster Yamaha.
Meskipun desain utama GSX-RR dan YZR-M1 terlihat serupa di atas kertas, Rins memberikan penjelasan mendalam bahwa motor Yamaha memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan Suzuki.
"Saya dapat masuk ke tikungan dengan lebih banyak rem depan [misalnya], dan ini bagus karena Anda bisa sedikit mendapatkan waktu putaran," ungkap Rins.
Menyoroti perbedaan esensial, Rins menjelaskan, "Saat ini, perbedaan terbesar bukanlah antara mesin V4 atau Inline4 pada motor. Yang paling signifikan saat ini adalah aspek aerodinamika. Aero dapat membuat Anda mampu berbelok dengan lebih baik atau sebaliknya, secara jujur, berdasarkan pengalaman saya dengan motor lain. Sebagai contoh, ketika saya menggunakan Yamaha [pada uji coba Valencia], saya berkendara dengan fairing standar, dan dengan adanya angin, saya mengalami banyak kejadian wheelie."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H