Minggu ini lira mencapai rekor terendah, menembus 20 terhadap dolar AS, karena investor resah atas kebijakan ekonomi Erdogan yang tidak konvensional, termasuk penurunan tajam suku bunga meskipun inflasi akut.
Penurunan cadangan mata uang asing Turki, yang telah meningkat pesat dalam beberapa minggu terakhir, telah meningkatkan rasa khawatir baik di kalangan analis internasional maupun lokal.
Erdogan mengatakan minggu ini bahwa ekonomi, sistem keuangan, dan bank negara itu tetap "sehat", menambahkan bahwa negara-negara Teluk yang tidak telah menyediakan dana untuk meredakan tekanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!