Mohon tunggu...
Siti Rochani
Siti Rochani Mohon Tunggu... Guru - Guru

hoby saya membaca dan kepribadian saya pekerja keras

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Adanya Covid 19 terhadap Pengajian Rutinan di Masyarakat

2 Januari 2023   19:30 Diperbarui: 2 Januari 2023   20:04 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dampak Covid-19 Terhadap Kegiatan Pengajian Rutin di Desa Kutorenon

Menurut Soerjono Soekanto dalam sosiologi suatu pengantar (1994) menjelaskan tentang interaksi sosial dalam sebuah proses sosial mempunyai hubungan dengan berbagai cara berhubungan. Hal ini sesuai dengan kegiatan yang diadakan oleh masyarakat di desa Kutorenon Kecamatan Sukodono di Kabupaten Lumajang. Kegiatan pengajian rutin dilaksanakan satu minggu sekali di rumah-rumah warga secara bergantian setiap hari kamis seusai sholat isya'. Dalam kehidupan sosial pengajian berguna dalam meningkatkan kerukunan dan mempererat tali persaudaraan antar warga. Namun kegiatan ini mengalami kendala semenjak pandemi covid-19.

Sejak adanya virus Covid-19 menyebar di Indonesia, pemerintah melakukan upaya-upaya untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Dalam menangani penyebaran covid-19 pemerintah menghimbau agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan cara mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menggunakan masker, menjaga daya tahan tubuh, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan rajin membersihkan rumah serta mengikuti program vaksin Covid-19.

Untuk mematuhi anjuran pemerintah agar  tidak membuat kerumunan, maka kegiatan ini diliburkan sejak bulan Maret 2020 hingga pertengahan bulan Mei tahun 2021, namun pada awal bulan Juni ada beberapa masyarakat sekitar yang terjangkit virus Covid-19 bahkan hingga ada yang meninggal, sehingga acara pengajian kembali ditutup dan dimulai kembali pada awal bulan Agustus hingga sekarang.

Meski pandemi Covid-19 saat ini sudah berangsur membaik namun masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker. Sikap masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan ini juga dipengaruhi oleh status pendidikan masyarakat yang baik, mengingat masih banyak masyarakat yang menyepelekan masalah kesehatan ini khususnya di desa yang rata-rata masyarakatnya berpendidikan rendah sehingga mereka kurang mempercayai adanya Covid-19.

Desa kutorenon sendiri terletak di tempat yang cukup strategis, meskipun desa tetapi sudah banyak masyarakat yang berpendidikan tinggi sehingga masih mudah untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat disana juga berasal dari orang-orang baru yang memilih untuk tinggal di sana karena tidak jauh dari tempat kerja mereka. jadi bisa dibilang masyarakat desa kutorenon merupakan perpaduan antara masyarakat desa dan kota sehingga dengan mudah ditemukan para petani dan juga para pegawai kantoran.

Kondisi Covid-19 yang berangsur membaik membuat masyarakat harus beradaptasi dengan tatanan kehidupan yang baru, pengurus pengajian juga memberikan kelonggaran jika tuan rumah yang mendapat giliran pengajian tidak ingin rumahnya ditempati karena masih khawatir dengan penularan virus Covid-19 maka tuan rumah dapat memilih musholla atau masjid di tempat tinggal sekitar untuk dijadikan tempat pengajian. 

Tuan rumah juga dapat membungkus makanan yang akan disajikan sehingga warga yang ikut pengajian dapat membawa makanan mereka untuk dibawah pulang. Hal ini juga dilakukan ketika ada masyarakat yang mengadakan hajatan, biasanya masyarakat hanya mengundang beberapa orang saja kemudian pemilik hajat akan membagikan makanan-makanan kepada tetangga sekitar.

Covid-19 merubah seluruh tatanan masyarakat baik dibidang ekonomi, sosial, hingga pendidikan. Banyak masyarakat yang menjadi korban keganasan virus Covid-19 bahkan ada sebagian dari mereka yang harus kehilangan keluarganya, kesulitan mencari makan karena kondisi ekonomi keluarga yang memburuk dan ada juga beberapa masyarakat yang dikucilkan karena terpapar virus Covid-19 hal ini terjadi karena masyarakat menganggap bahwa covid-19 merupakan aib.

Setelah diteliti lebih lanjut ternyata pandemi Covid-19 juga memberikan dampak baik bagi masyarakat karena virus ini membuat masyarakat semakin mendekatkan diri kepada tuhannya karena korban meninggal akibat terpapar Covid-19 mengingatkan mereka dengan kematian terbukti masyarakat yang hadir di acara pengajian rutin semakin meningkat sejak adanya Covid-19. 

Seiring berjalannya waktu masyarakat juga mulai beradapatasi dengan keadaan sekarang ini sehingga jika ada tetangga mereka yang terpapar Covid-19 maka dengan suka rela dan saling gotong royong warga Desa Kutorenon akan saling membantu dengan cara memberikan makanan atau sayur-sayuran kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun