Mohon tunggu...
Roby Martin
Roby Martin Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Paruh Waktu

Penulis Buku Sepi-Ritual, Galau Inside dan Ngerasa Paling Hijrah dan Suka Nyebelin | robymartin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seorang yang Percaya pada Tuhan Tidak Akan Pernah Tahu Apa Itu Tuhan, Kok Bisa?

7 Oktober 2024   19:48 Diperbarui: 8 Oktober 2024   00:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika seseorang percaya kepada Tuhan, dia mungkin merasa telah menemukan sesuatu yang mendalam. Tapi apakah dia benar-benar tahu siapa atau apa Tuhan itu? "Seorang yang percaya pada Tuhan tidak akan pernah tahu apa itu Tuhan, karena kepercayaannya adalah bentuk pengondisian." Ini menarik, karena kita sering kali merasa yakin dengan kepercayaan kita, namun jarang menyadari bahwa keyakinan tersebut dibentuk oleh lingkungan, budaya, dan ajaran yang kita serap sejak kecil.

Pikirkan begini: kepercayaan adalah semacam pola pikir yang sudah diatur, sesuatu yang membuat kita nyaman. Kita percaya pada gambaran Tuhan yang diajarkan---baik dari agama, keluarga, atau komunitas---tanpa benar-benar mempertanyakan apakah itu sesuai dengan kenyataan. Seiring waktu, kita terjebak dalam pola itu dan mulai melihat Tuhan hanya melalui lensa keyakinan yang terbatas. Padahal, bisa jadi Tuhan itu jauh lebih luas dan kompleks daripada yang kita bayangkan.

Dengan begitu, bagaimana mungkin kita benar-benar mengenal Tuhan jika kita hanya melihat-Nya melalui filter yang sudah diprogram? Alih-alih mengeksplorasi langsung, kita malah berhenti di pinggir jalan, merasa puas dengan dogma dan keyakinan. Untuk benar-benar memahami Tuhan---atau apapun yang mendalam---kita harus melampaui kepercayaan dan melihat dunia apa adanya, tanpa bias atau prasangka.

Jadi, mungkin pertanyaannya bukan lagi "Apa yang saya percayai tentang Tuhan?" tapi "Apakah saya benar-benar tahu?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun