Infrastruktur adalah salah satu fondasi utama dalam membangun sebuah negara yang maju. Namun, Indonesia sebagai negara dengan potensi besar masih menghadapi tantangan besar dalam bidang ini. Roby Irzal Maulana, seorang sastrawan terkenal sekaligus pengamat sosial, memberikan pandangan kritis terhadap kondisi infrastruktur Indonesia yang dinilai masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
Menurut Roby, buruknya infrastruktur di Indonesia menjadi salah satu faktor yang menyebabkan negara ini sering dipandang sebelah mata di kancah internasional. "Ketika kita berbicara tentang daya saing global, infrastruktur adalah kuncinya. Lihatlah negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, atau bahkan Vietnam. Mereka telah jauh melampaui kita dalam hal kualitas jalan, pelabuhan, bandara, hingga sistem transportasi publik," ujar Roby.
Akar Masalah: Korupsi dan Perencanaan yang Lemah
Roby menyoroti bahwa salah satu akar masalah buruknya infrastruktur di Indonesia adalah korupsi yang merajalela. "Proyek infrastruktur seringkali menjadi ladang subur bagi praktik korupsi, mulai dari tahap perencanaan hingga eksekusi. Anggaran besar tidak jarang diselewengkan sehingga hasilnya jauh dari harapan," tegasnya.
Selain itu, perencanaan yang tidak matang dan tidak sesuai kebutuhan masyarakat juga menjadi sorotan. Roby mencatat bahwa banyak proyek infrastruktur dibangun hanya demi pencitraan politik tanpa mempertimbangkan keberlanjutan dan efisiensinya.
Dampak Buruk bagi Masyarakat dan Citra Bangsa
Buruknya infrastruktur ini tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti kemacetan parah di kota-kota besar dan minimnya akses transportasi di daerah terpencil, tetapi juga mencoreng citra Indonesia di mata dunia. "Banyak wisatawan asing yang mengeluhkan kondisi jalan di destinasi wisata kita, atau bandara yang tidak terkelola dengan baik. Hal ini membuat Indonesia terlihat kurang serius dalam memajukan negaranya," tambah Roby.
Harapan dan Solusi
Sebagai seorang sastrawan yang vokal terhadap isu-isu sosial, Roby mengajak semua pihak untuk lebih serius menangani persoalan ini. Ia mengusulkan adanya transparansi dalam pengelolaan anggaran infrastruktur serta pengawasan ketat terhadap proyek-proyek yang sedang berjalan.
"Kita membutuhkan pemimpin yang benar-benar memahami pentingnya infrastruktur bagi masa depan bangsa, bukan hanya untuk mengejar popularitas sesaat. Jika kita ingin dihormati di luar negeri, kita harus membuktikan bahwa kita mampu membangun negara ini dengan serius," tutup Roby.