Mohon tunggu...
Roby Irzal Maulana
Roby Irzal Maulana Mohon Tunggu... Petani - Penulis

Follow My Instagram @ Roby_Irzal_Maulana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Budaya Feodalisme Penghambat Indonesia Menjadi Negara Maju

6 Desember 2024   06:33 Diperbarui: 6 Desember 2024   06:33 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara Mengatasi Budaya Feodalisme

  1. Mendorong Meritokrasi
    Sistem yang berbasis pada kemampuan dan prestasi perlu diterapkan secara tegas di semua sektor. Seleksi terbuka untuk jabatan penting harus dilakukan secara transparan dan bebas dari intervensi pihak tertentu.

  2. Meningkatkan Pendidikan Kritis
    Kurikulum pendidikan harus dirancang untuk mengembangkan pola pikir kritis dan kemampuan berdebat yang sehat. Generasi muda perlu dibiasakan untuk mempertanyakan kebijakan yang tidak masuk akal dan berani menyampaikan pendapat.

  3. Mendorong Partisipasi Masyarakat
    Demokrasi partisipatoris harus ditingkatkan, di mana masyarakat diberdayakan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan publik. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada tokoh-tokoh tertentu.

  4. Menegakkan Hukum Secara Adil
    Penegakan hukum yang transparan dan independen sangat penting untuk memutus mata rantai korupsi dan nepotisme yang menjadi warisan budaya feodalisme.

Kesimpulan

Budaya feodalisme adalah warisan masa lalu yang masih membelenggu Indonesia hingga saat ini. Jika tidak segera diatasi, budaya ini akan terus menjadi penghambat bagi cita-cita bangsa untuk menjadi negara maju. Dibutuhkan kesadaran kolektif dan keberanian untuk mereformasi sistem yang sudah mapan demi masa depan yang lebih cerah. Negara maju hanya bisa dicapai jika masyarakatnya memiliki pola pikir yang egaliter, progresif, dan berorientasi pada kemajuan bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun