Mohon tunggu...
Wong Ndeso N -City-Guy
Wong Ndeso N -City-Guy Mohon Tunggu... lainnya -

Pengagum orang2 pandai.\r\n\r\nGw nulis utk melanjutkan pena lu,\r\nBcoz i still love u.\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Brosur Jasa Pijat Hanya Kedok Marketing Bisnis Pelacuran?

9 Mei 2012   05:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:31 1748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(google images) Rasanya aneh membaca brosur-brosur yang dibagikan ke setiap pintu di tempat tinggal kami, brosur-brosur Jasa Pijat, Urut, atau Refleksi di buat sangat menarik dan dilengkapi dengan gambar (orang sedang dipijat) tapi tidak mencantumkan alamat kantor pusat, apalagi kantor cabang. Yang di tonjolkan dalam brosur-brosur itu justru penjelasan ”menerima panggilan 24 jam” dan di sertakan umur para terapis, antara 20-30tahun. Bukankah orang yang menggunakan ”Jasa Urut” tidak begitu penting dengan melihat umur, yang penting adalah pelayanan, dan kemahiran sang Terapis? Walaupun masih muda tapi kurang mahir dalam memijat pasien, pasien pun akan kurang puas juga. Walaupun ada sebagain orang yang ingin menggunakan Jasa Pijat dengan memilih Terapis dengan umur yang lebih muda, saya pernah mendengar kalau untuk orang Tionghoa ada kepercayaan kalau di urut oleh orang yang lebih tua ”chi” nya kurang bagus. Tapi yang aneh dari 7 brosur yang saya terima, yang menyertakan alamat kantor resmi  hanya 2 brosur saja, dan brosur yang menyertakan alamat kantor pusat itu tidak menyertakan ”menerima layanan 24 jam” dan tidak mencantumkan umur sang Terapis,  menurut saya brosur semacam ini masih bisa dipercaya. Lebih cermatlah memilih dan memanggil ”Jasa Urut” ke rumah, sebagian brosur itu bahkan ada yang menjelaskan, siap untuk di panggil ke Hotel, ”tempat anda yang tentukan” Layanan 24 Jam. Ini mau jadi tukang urut atau mau jadi apa? jangan sampai tersesat karena salah memilih jasa urut. piss

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun