Mohon tunggu...
robithul auliya
robithul auliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seni dalam berfikir yang akan menuntun jalan-nya masadepan, maka berfikirlah jika dirimu masih hidup, jangan membuat dirimu mati rasa hanya dengan suatu kejadian/hal.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hubungan Ilmu Pengetahuan, Filsafat, dan Agama

17 Desember 2021   08:56 Diperbarui: 17 Desember 2021   09:37 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hubungan agama filsafat dan ilmu

Sejarah dunia mengatakan bahwa sebelum adanya kehidupan manusia dimuka bumi, bumi ini dihuni makhluk yang tidak berakal (hewan) yang hidup sesuai dengan mata rantai dan tidak mengenal perdamaian serta tidak bisa merawat alam dan ekosistem yang ada. Oleh karena itu manusia diciptakan dengan bekal akal sebagai penghuni bumi dengan lantaran memakan buah kuldi. Manusia diciptakan oleh Tuhan untuk mengatur dan mengelola alam semesta ini agar bermanfaat tidak hanya untuk dirinya saja, akan tetapi juga bermanfaat untuk alam secara keseluruhan, baik itu manusia, binatang, tumbuh- tumbuhan dan lain-lain sebagainya.

Untuk mengelola alam semesta itu manusia telah dibekali akal sebagai landasan berfikir serta tempat perkembangan suatu pengetahuan atau ilmu. Didalam pengelolaan alam semesta dibutuhkan keahlian baik dalam bidang manajemen, logika, strategi, observasi lingkungan dsb. Tanpa adanya pengetahuan dan keteraampilan hal ini tidak akan bisa terlaksana dan bahkan tidak mungkin bisa mengatur, dan mengelola alam ini secara baik dan benar juga bisa menimbul bencana di muka bumi.

Manusia di bekali akal oleh tuhan tidak hanya sebagai sarana untuk mengelola lingkungan (alam semesta) namun juga mengembangkan pengetahuan akal atau logika sehingga manusia bisa berfikir untuk menemukan kebenaran kebenaran.  Akan tetapi akal pikiran manusia yang suci tidak terkontaminasi dengan hal lain dan nilai-nilai agama yang menjadi dasar  pembimbing itulah yang dapat mencapai kebenaran-kebenaran, karena dengan akal pikiran yang dibimbing oleh nilai-nilai agama itulah yang bisa mencapai kebenaran.

Untuk mencapai suatu kebenaran maka diperlukan jalan untuk mencari kebenaran. Peran dari  filsafat,ilmu pengetahuan dan juga agama yang mengandung wahyu dari yang maha kuasa yang akan menuntun dan menjembatani untuk menemukan kebenaran-kebenaran. Peran dari ketiga sarana ini tentu memiliki cara pandang yang berbeda namun juga ada titik persamaan dalam menemukan kebenaran.

Filsafat,ilmu pengetahuan juga agama tentu memiliki tujuan yang sama yaitu menentukan kebenaran dan bertindak atas dasar kebenaran tersebut.  Masing-masing menemukan kebenaran malalui metode yang ada dalam bidang tersebut, filsafat menggunakan metode berfikir (logika) dalam menemukan kebenaran. Ilmu pengetahuan menggunakan metode ilmiah untuk menemukan kebenaran, sementara agama berusaha menyampaikan kebenaran melalui firman Tuhan yang mutlak akan kebenaranya.

Jalan untuk mencari suatu kebenaran dengan filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki landasan metode yang sama yaitu dengan akal atau logika namun cara menjalankanya berbeda. Filsafat mencari kebenaran menggunakan akal dengan menjelajahi secara radikal yaitu menyeluruh sampai ke akar-akarnya,sistematis yaitu masuk akal berurutan dan juga beraturan, universal atau menyeluruh serta bebas tidak ada keterikatan dengan apapun kecuali logika.

Filsafat akan mengajari dan menuntun manusian untuk menjadi manusia yang sesungguhnya. Yaitu manusia yang sejalan dengan kebenaran, ketenangan pikiran, kepuasan, kemantapan hati serta kesadaran akan tujuan hidup. Gairah rohani kemudian mengaplikasikan dalam bentuk topangan atas dunia baru. Mengabdi atas kecintaan kemanusiaan yang berjiwa dan bersemangat universal.

Dalam ilmu pengetahuan akal digunakan untuk mencari kebenaran sebagai landasan metode ilmiah sedangkan dalam ilmu pengetahuan kebenaran dijadikan sebuah objek penelitian dengan kata lain kebenaran merupakan kata benda namun kata benda disini dalam realitanya adalah kata sifat "benar" ilmu pengetahuan itu terbatas; terbatas oleh subjeknya dan terbatas pula oleh objeknya (baik objek material maupun objek formal), dan terbatas juga oleh metodologinya ilmu pengetahuan juga dapat disebut sebuah perangkat metode untuk mencari kebenaran. Tidak semua masalah terjawab oleh ilmu pengetahuan namun dengan sendirinya terungkap oleh filsafat.

Ilmu pengetahuan merupakan implementasi dari pengetahuan yang didasarkan rasio dengan kaidah yang ada, dengan ilmu pengetahuan manusia dapat memanfaatkan apa yang ada dibumi dengan sebaik-baiknya tanpa merusak alam. Ilmu pengetahuan tersusun secara sistematis dan metodis. Pendekatan yang digunakan yaitu empiris-terikat dimensi ruang dan waktu berdasarkan panca indra manusia yang rasional dan umum.

Sedangkan agama menemukan kebenaran melalui wahyu zat yang dianggap Tuhan. Segala sesuatu yang berasal dari Tuhan, dalam perspektif agama adalah sebuah kebenaran yang tidak dapat ditolak. Sebagian ahli agama menjadikan filsafat dan ilmu sebagai alat untuk mempertajam pemahaman terhadap agama, sehingga kebenaran terhadap agama semakin kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun