Mohon tunggu...
robithul auliya
robithul auliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seni dalam berfikir yang akan menuntun jalan-nya masadepan, maka berfikirlah jika dirimu masih hidup, jangan membuat dirimu mati rasa hanya dengan suatu kejadian/hal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Kata yang Maha Kuasa

13 Desember 2021   19:41 Diperbarui: 13 Desember 2021   19:47 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang maha kuasa??

Tuhan yang maha esa dalam pancasila apakah bisa dibilang ketuhanan yang satu?

Ulasan mengenai arti esa dalam pancasila. Menurut kutipan dari penelitian yang disebutkan dalam jurnal teologi cultivation kata ‘esa’ dalam pancasila memiliki makna keberadaan yang mutlak dan makna sila pertama pancasila yaitu bangsa Indonesia memiliki hak dan kebebasan untuk menganut agama dan kepercayaan masing masing, mewujudkan kehidupan yang selaras dan seimbang antar sesama maupun dengan mahkluk ciptaan tuhan yang lainya. Hal ini sering diperdebatkan karena dalam persebaranya kata esa diartikan satu.

Dalam memahami suatu kata maupun perkataan sangat diperlukan untuk pemahaman lebih lanjut, ketika ada kata-kata ataupun perkataan yang kurang bisa dimengerti tidak baik jika kita tidak ada tindakan untuk memproses ataupun menganalisi arti sesungguhnya dalam kata tersebut seperti kata esa dalam pacasila yang sering diartikan "satu". Arti kata esa dapat juga diartikan kebertuhanan atau yang lebih mudahnya sebagai warga negara indonesia harslah beragama dan meyakini adanya yang maha kuasa dan menjalan ajaran dari agama tersebut. Namun dasar negara yaitu pancasila tidak melulu tentang pembelaan negara naun ada sila selanjutnya yang harus diteladani dan di analisis makna sesungguhnya.

siapa yang maha kuasa??

Kenapa kita harus membela tuhan bukan kah tuhan lah yang maha kuasa dan kita dibandingkan dengan tuhan bukanlah apa-apa lantas kenapa kita harus membelaNya disaat orang lain menghinaNya. Jadi kita sebagai seorang mahkluk haruslah ada keterkaitan dengan yang maha kuasa, kita membela bukan karena tuhan tidak mampu melainkan kita lah yang seharusnya menunjukan rasa cinta kita kepada tuhan serta agama kita. Memang ini merupakan hal yang sederhana namun luar biasa jika kita ihklas dengan tindakan kita. Menurut sujiwo tejo seorang budayawan dalam deklarasi di universitas pgri semarang dia menyatakan bahwa tuhan tidak perlu dibela karena tuhan sudah maha kuasa,  namun ia akan bertaruh darah jika ada yang melarang menyembah tuhan. Jika tuhan dimain-mainkan maka  aku akan berdoa mudah mudahan dia dimaafkan. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa kita harus berketuhanan dan meyakini adanya tuhan namun jikalau keyakinan kita direndahkan oleh yang berbeda keyakinan pastilah ada rasa ketidak nyamanan dalam diri kita, tindakan yang akan kita lakukan disini bukan lah menceramahi dan menyalahkan balik keyakinan mereka namun kita hanya akan mengingatkan mereka atas arti toleransi yang disebutkan dalam sila pancasila yang ke-3 agar situasi tidak memanas dan tidak terjaadi bentrok dan benih-benih perpecahan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun