Reformasi
Maaf, Pak Rerofmis… sebenarnya di daratan mana perahu kita akan berlabuh?
Saat berangkat kami bersemangat karena engkau sungguh meyakinkan.
Hati kami tergetar laksana perawan yang dilamar pria pujaannya,
Hati kami terhanyut tatkala engkau menjanjikan hari depan penuh harapan.
Hari-hariku bersamamu laksana musyafir yang tersesat,
Tak tahu ujung mana yang harus dituju.
Maaf, Pak Reformis… rencana apa yang ada di benakmu?
Apa engkau sedang mengajari kami untuk bertelinga tebal,
Mana kala para tetangga menghina dan mencemooh kebodohan kita?
Apa engkau sedang mengajari kami balap lari mundur,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!