Mohon tunggu...
Robin Syaifuddin
Robin Syaifuddin Mohon Tunggu... Seniman - CEO dan Founder Komunitas Indonesian Z Generation

Pemuda yang antusias terhadap pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahagia, Mengelola Emosional dan Menjadi Orang Tangguh

7 Januari 2023   20:54 Diperbarui: 7 Januari 2023   23:23 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap dari kita pasti pernah mengalami senang, sedih, gelisah, takut, maupun mungkin merasa "kacau". Namun dibalik hal tersebut, tentu saja hal yang manusiawi jika memiliki perasaan seperti itu. 

Manusia tidak dapat lepas dari berbagai permasalahan, bagi kalangan orang menyatakan bahwa permasalahan yang datang secara terus-menerus menghampiri bukan hal yang mudah untuk dilewati. Tetapi untuk sebagian orang yang memang telah terbiasa dengan hal sulit, mereka tidak akan terkejut lagi. Hal inilah yang dapat ditekankan kepada kita untuk menyikapi hal sulit menjadi sebuah tantangan seru dalam hidup. 

Seperti halnya bahwa menurut saya, hidup seperti berpetualang, membaca peta, memecahkan teka-teki, melewati berbagai jebakan dan monster besar untuk ditakhlukan. Selain itu, kita harus selalu untuk mengembangkan kemampuan maupun melatih diri untuk lebih kuat lagi dalam melangkah maju melewati level maupun ruang yang ada untuk mencapai garis kemenangan.

Namun jika ditanya, apa yang menjadi garis kemenangan? Jika bagi saya, kemenangan dapat disebut "Freedom". Ya, kebebasan, yang mana kita dapat hidup bahagia dan terbebas dari tekanan dengan segala upaya yang telah kita lakukan. Tetapi, apakah manusia dapat hidup secara bebas? Jawabannya, tidak. Karena sejak awal telah dikatakan bahwa hidup tidak akan terlepas dari berbagai masalah. Lantas bagaimana kita dapat menjadi bahagia jika memang kita selalu mendapatkan permasalahan, tentu saja jika (kabur) lari dari kenyataan bukanlah jawabannya. Karena lari dari kenyataan menunjukan bahwa kamu adalah seorang pecundang, bukan seorang pemenang. 

Hadapi masalah tersebut, jika gagal itu hal yang biasa. Selalu ingat bahwa kamu tidak bisa mengendalikan hal yang memang di luar batas kemampuanmu. Kendalikan saja hal yang memang dapat kamu lakukan, seperti halnya mengelola emosional untuk mengendalikan prilaku diri.

Terdapat banyak metode dalam mengelola emosional, namun terkadang metode tersebut akan berbeda-beda pada setiap pelakunya. Tentukan metode ternyamanmu, contohnya seperti melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang, menerapkan rasa syukur dan percaya akan hal baik, membuang pikiran negative maupun cemas yang berlebihan dan sebagainya. 

Tentukan metode sesuai versi dari dirimu, lakukanlah dengan senang hati seperti halnya kamu adalah seorang pejuang yang sedang memperjuangkan hidupmu. Karena bahagia ataupun menderitamu, itu ada di tanganmu. Belajarlah untuk menerima hal sulit, jadilah orang yang tangguh dan lupakan ekspetasi mereka terhadap dirimu. Sehingga kamu tidak perlu bergantung terhadap orang lain dengan meletakkan kebahagiaanmu diatas kebahagiaan orang lain. Lakukan apa yang memang perlu kamu lakukan, dan beri ruang untuk semesta memberi kesempatannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun