Mohon tunggu...
Robin Hood
Robin Hood Mohon Tunggu... Wiraswasta - Santri

Jika Kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pejuang Al-quran

6 Februari 2022   00:25 Diperbarui: 6 Februari 2022   00:27 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH. MUDHLOFIR SYAFI'I AH. 

KH. Mudlofir syafi’i beliau lahir pada hari kamis pada tanggal 25 shofar 1375/13 oktober 1955. di desa brabo
tanggungharjo grobogan, Ayah beliau
bernama K. Syafi’i dan ibu syarifah. beliau
adalah anak pertama dari 10 bersaudara
dengan urutan :
1. KH. Mudhofir syafi’i AH.
2. Ibu Musayaroh ( meninggal usia 1 th )
3. K. Agus salim AH.
4. Bp. Saibatul hamdi
5. Ibu. Asthofah (meninggal usia 1 tahun )
6. K. Rohwan AH.
7. Ust. Ulin nuha AH. ( meninggal usia 23 th )
8. Bp. Hasan asyari
9. K. Syafiq syafi’i AH. ( meninggal di usia 42 th )
10.Ibu lutfiyah AH.


        Perjuangan mendalami alqur’an Bermula dari kakek beliau simbah
K. Isma’il , waktu itu beliau nyantri pada K. Sholeh kendal, karena
terkenal dengan santri yang pintar dan tawadu’ , beliau dijodohkan
kepada putrinya yang bernama ibu maryam. Berlanjut dari situlah
simbah K. Isma’il dan ibu maryam mulai tinggal di brabo, dan menjadi
guru alqur’an pertama di brabo, dengan penuh perjuangan mengajari
al-qur’an dan ilmu agama kepada masyarakat awam. biasanya Beliau
berdua mulai mengajar pada jam 20.00 sampai jam 24.00 karena
banyaknya masyarakat yang belajar kepada beliau.


          Setelah sekian lama menikah dan mempunyai beberapa anak ,
perjuangan beliau dibantu salah satu oleh putranya yang bernama
K. Syafi’i dan istrinya ibu syarifah , tidak hanya berhenti dsiitu saja, K.
Syafi’i dan ibu syarifah dikaruniai 10 anak dengan anak pertama KH.
Mudlofir syafi’i.

          Sejak kecil KH. Mudlofir syafi’i mendapat perhatian khusus dari
keluarga dalam hal belajar ilmu agama, sering di’ajak simbah maryam
silaturahmi kepada para kyai dan haba’ib agar mendapat berkah
Sejak kecil beliau belajar Al-qur’an pada ayahnya sendiri dari mulai
bin-nadhor berlanjut bilgho’ib (nyelengi) . dan belajar ilmu agama pada
KH. Syamsuri dahlan & KH. Baedlowi (pondok pesantren sirojuth tholibin
brabo ). Dan pada umur 13 tahun beliau sudah mempunyai hafalan
13 juz.

         Setelah beranjak dewasa tepatnya pada tahun 1969
KH. Dlofir syafi’i mulai menghafal alqur’an kepada KH. Muhammad
Marwan jragung dengan bekal hafalan 13 juz , walaupun dengan
ke’ada’an ekonomi yang sederhana namun tidak mematahkan semangat
beliau , dikala ada uang saku, beliau menetap dipondok, semasa nyantri
beliau mempunyai target nderes alqur’an minimal 10 juz setiap hari.
dan tatkala tidak ada uang saku, beliau nglaju dari brabo ke jragung
dengan sepeda. Dan dirumahpun membantu ayahnya mengurus ladang,
menggembala kambing, mencari rumput. 


          Karena ke’adan K. Syafi’i dan ibu syarifah yang kewalahan dalam
mengajar banyak-nya masyarakat, KH. Dlofir syafi’i pun diminta untuk
membantu mengajar alqur’an di brabo pada tahun 1971
( usia 18 tahun ), dan posisi itu masih belom selesai menghafal. Setelah
berjalan 2 tahun KH. Dlofir syafi’i khataman bil-gho’ib pada tahun 1973.
Dan pada tahun 1975 menyelesaikan tiqror berlanjut belajar qiro’ah
sab’ah. KH. Dlofir syafi’i & Bp. K. masrokan adalah adalah hafidz pertama
di desa brabo. 


          Setelah kepulangan-nya dari pondok dan berkat dukungan
masyarakat brabo, beliau mendirikian pondok pesantren at-taufiiqiyyah
di tahun 1975. Dan pada tahun itu santri sirojuth tholibin mulai ikut
belajar al-qur’an pada beliau sampai sekarang.


          Santri yang khatam bil-gho’ib pertama kali pada beliau adalah
Bp. K. Sholeh sragen ( pengasuh ponpes roudlotuth tholibin ) .
KH. Dlofir syafi’i terkenal disiplin dalam berbagai hal . contoh ketika
mengajar ada santri yang gondrong/ kukunya panjang langsung disuruh
kembali, tidak boleh ikut setoran, begitupun juga dalam hal berpakaian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun