Mohon tunggu...
Robin Mahendra
Robin Mahendra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Fisika FMIPA Universitas Tanjungpura

saya adalah mahasiswa fisika yang sedang menyelesaikan masa studi saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Menggunakan Komposter

12 Desember 2022   00:43 Diperbarui: 12 Desember 2022   00:47 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Menggunakan Komposter

Program Bina Desa yaitu salah satu bentuk pembelajaran merdeka belajar kampus merdeka. Dalam kegiatan ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman belajar secara langsung dari lapangan dan untuk memberikan kontribusi dalam program pengembangan desa. Dengan mengambil tema “Pengolahan Bahan Alam dan Zero Waste” diharapkan dapat membantu warga khususnya dalam mengolah bahan alam yang terdapat disekitar desa. Di Desa Sungai Belidak sendiri masih banyak ditemukan sampah organic maupun nonoragnik. Hal inilah yang bisa di manfaatkan oleh masyarakat untuk menjadikan sampah organik menjadi kompos.

Rancangan kegiatan pengolahan sampah organic dilakukan dengan menggunakan komposter. Komposter adalah alat yang digunakan untuk membantu kerja bakteri pengurai aneka material organik berupa sampah dan limbah menjadi bentuk baru. Tujuan  komposter ini adalah membantu bakteri untuk mempercepat proses penguraian bahan organik menjadi pupuk organik, baik berbentuk cair maupun padat,dan juga menghemat pengeluaran penyuburan tanah dan tanaman.

Pengumpulan bahan-bahan yang terdapat di sekitar yaitu sampah organik seperti jerami, daun-daun kering, sekam padi, dan juga sampah limbah rumah tangga seperti sisa-sisa dapur. Bahan-bahan yang telah dikumpulkan akan melalui proses pemilhan dan proses pengecilan. Tahap ini dilakukan agar mempercepat proses penguraian. Sampah organik yang telah dipilah dan juga dicacah akan dicampurkan dengan larutan EM-4 dan tetes tebu. Larutan EM-4 yang dicampurkan disesuaikan dengan jumlah sampah organic yang telah dicacah. Penguunaan EM4 dapat mempercepat proses pengomposan, dan juga penambahan EM-4 juga lebih efektif untuk pH dan juga suhu dalam pengomposan.

Pembuatan kompos dengan menggunakan komposter ini diharapkan agar warga dapat mengolah bahan alam seperti sampah organic ini menjadi pupuk yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman. Selain itu warga juga dapat membantu menjaga kelastarian lingkungan sekitar.

Uji laboratorium yang dilakukan terhadap pupuk kompos dengan menggunkan komposter ini telah di ujikan di laboratorium kimia dan kesuburan tanah Jurusan ilmu tanah fakultas pertanian. Uji yang dilakukan adalah uji unsur hara yaitu nitrogen, phosphor, kalium, atau yang lebih sering disebut NPK.

Hasil uji kadar NPK sebagai berikut ;

Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Menggunakan Komposter
Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Menggunakan Komposter

Hasil analisis pupuk organik padat pada tabel 4.2.3 telah memenuhi  kandungan SNI 19-7030-2004. Unsur hara makro ini merupakan unsur utama yang dibutuhkan oleh tanaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun