Mohon tunggu...
Robi Iswandi
Robi Iswandi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PLN, Caci Maki yang Berujung Pahala DPLN, Caci Maki yang Berujung Pahala dan Surga-durga dalam Menerangi Listrik Indonesia

25 Oktober 2016   23:20 Diperbarui: 26 Oktober 2016   15:59 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika saya tahu bahwa saya lulus dan diterima menjadi pegawai pln, saya langsung sujud syukur kepada Allah SWT bahwa saya bisa menjadi bagian Keluarga Besar PT PLN (Persero) dan bisa berpartisipasi dalam menerangi dan melistrik Indonesia.  Menurut saya PT PLN ( Persero ) merupakan perusahaan BUMN yang terbesar di Indonesia dan kelas dunia yang tersebar dari sabang sampai merauke serta memiliki aset yang banyak serta PLN juga mengantarkan kita untuk mendapat pahala yang banyak dan mengantarkan kita masuk surga.   Pasti ada yang bertanya,kok bisa mendapatkan pahala yang banyak dan mengantarkan masuk surga jika kerja di PLN?  

Sebelumnya kita membahas lebih jauh, kita bertanya pada diri kita masing-masing.  Apa yang anda lakukan jika ada orang yang mencaci maki serta menghina anda tetapi anda tidak mengetahui apa kesalahan anda?  Pasti banyak bermacam ragam jawaban yang akan muncul seperti ada  yang menjawab seperti emosi,marah bahkan bisa berkelahi.  Coba kita tanyakan kepada pegawai PLN, Apa yang dirasakan jika ada masyarakat yang mencaci maki,menghina serta kadang mengeluarkan sumpah serapahnya pada saat listrik padam? Jawabannya adalah kita harus menerima semua kritikan itu dan menjadi motivasi kita agar lebih baik lagi serta mengorbankan jiwanya sendiri agar listrik tetap menyala dan masyarakat menjadi senang dan tersenyum kembali.  

Andaikan saja masyarakat tahu betapa besarnya pengorbanan seorang pegawai pln dalam menghidupkan kembali listrik itu dengan mengorbankan nyawanya.  Jawabannya adalah ketika listrik padam dan listrik menyala.   Apa reaksi masyarakat ketika listrik padam? Jawabannya adalah ketika masyarakat menjadi kesal dan kecewa serta tidak sungkan untuk mencaci maki,melontarkan hinaan bahkan sumpah serapah yang keluar dari mulut masyarakat, disitulah kita mendapatkan pahalanya.  Masyarakat tahunya listrik itu harus menyala terus 1x24 jam, mereka tidak tahu listrik itu padam disebabkan oleh apa.  Jadi semua hinaan,caci maki serta sumpah serapah itu adalah pahala bagi kita untuk menjadi sabar dan iklhas untuk menghadapi keluhan tersebut.  Yang Kedua adalah Ketika Listrik Menyala.  Alasannya adalah ketika listrik menyala banyak masyarakat yang senang dan mengucapkan rasa syukur alhamdulillah listrik menyala kembali.  Yang ketiga adalah melistriki daerah yang tidak tersentuh sama listrik.  Yang mana kita ketahui bersama rasio elektrifikasi listrik indonesia adalah 84%.  Kita tertinggal jauh dengan negara- negara lain di Asean,  seperti Singapura yang sudah mencapai 100 %,, Brunei Darussalam yang sudah mencapai 99.7% Vietnam yang sudah 98 % dan Malaysia sudah 93%.  Ayo teman teman, kita jemput pahala dan surga itu dengan keahlian dan kemampuan yang kita miliki agar kita dapat membuat masyarakat tersenyum serta mencintai dan Menyayangi PLN sepenuh hati dan menganggap keberadaan PLN itu sangat berarti.

Nama :  Robi Iswandi

Unit    :  PT PLN ( Persero ) Unit Induk Pembangunan II

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun