Kubil terlihat sibuk. Sibuk mengetik. Dari tadi. Sudah hampir 4 jam dia mengetik.
Ia sedang mengetik---mengerjakan tugas akhir. Tapi bukan tugas akhirnya, melainkan punya orang lain. Seorang mahasiswa. Mahasiswa dengan jurusan Teknik Sipil.
Mahasiswa ini menyerahkan pengerjaan tugas akhir ini kepada Kubil karena merasa tidak sanggup---tidak ada waktu untuk mengerjakannya.Â
Ia sibuk bekerja.
Pekerjaannya memaksa dia untuk tidak bisa mengerjakan tugas akhir. Maka ia mencari joki. Bertemu lah Kubil.
Mendapatkan informasi Kubil, diakui oleh mahasiswa yang bernama Agus ini, dari seorang senior yang telah lulus dari kampusnya. Tugas akhir seniornya juga dibuat oleh Kubil.Â
Kubil sudah tenar namanya di kampus itu, walaupun ia berada di negeri yang jauh.
Kubil memang dikenal sebagai joki. Sudah lama. Sejak dua tahun lalu. Ia menikmatinya. Seperti tidak ada beban.
Ia biasa menerima "pekerjaan" itu. Tak pikir masa depan mahasiswa.
Terpenting ia mendapatkan uang. Uang untuk meneruskan kuliahnya dan kebutuhannya sehari-hari di negeri orang. Alasan yang sulit sekali dipatahkan. Sebenarnya terpaksa.
Bayaran yang ia dapat bisa jutaan. Lumayan besar. Maka Kubil masih bisa bertahan di sana.