Mohon tunggu...
Robiatul Khasanah
Robiatul Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mitos dan Fakta Tentang Tidur

2 Desember 2024   21:22 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:49 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mitos dan Fakta Tentang Tidur: Apa yang Sebenarnya Dibutuhkan Tubuh Kita?

Tidur adalah kebutuhan biologis yang sering kali dianggap sepele, padahal perannya sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Dalam konteks psikologi pendidikan, tidur yang cukup menjadi fondasi utama bagi kemampuan belajar, konsentrasi, dan kesehatan emosional siswa. Namun, banyak mitos yang berkembang di masyarakat tentang tidur, yang kadang menyesatkan pemahaman kita. Artikel ini akan membahas beberapa mitos umum tentang tidur dan mengungkapkan fakta ilmiah di baliknya.

Mitos 1: Orang Dewasa Hanya Butuh 4-5 Jam Tidur

Fakta: Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang dewasa membutuhkan 7-9 jam tidur per malam untuk berfungsi optimal. Tidur kurang dari waktu ini secara konsisten dapat mengganggu kemampuan otak untuk memproses informasi, memengaruhi daya ingat, dan menurunkan kemampuan pengambilan keputusan. Dalam konteks pendidikan, siswa yang kurang tidur cenderung mengalami kesulitan dalam fokus dan performa akademik.

Mitos 2: Tidur Siang Hanya untuk Anak Kecil

Fakta: Tidur siang dapat memberikan manfaat besar, terutama bagi siswa dan orang dewasa yang merasa lelah atau kurang tidur di malam hari. Tidur siang singkat (10-20 menit) dapat meningkatkan perhatian, kreativitas, dan energi. Dalam psikologi pendidikan, tidur siang dapat menjadi strategi efektif untuk membantu siswa memulihkan energi di tengah jadwal belajar yang padat.

Mitos 3: Begadang Tidak Berpengaruh pada Kesehatan Mental

Fakta: Begadang sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi. Ketika tubuh tidak mendapatkan tidur yang cukup, otak mengalami kesulitan dalam mengatur emosi dan stres. Ini menjelaskan mengapa siswa yang sering begadang untuk belajar menghadapi ujian justru merasa lebih cemas dan kurang percaya diri.

Mitos 4: Kita Bisa "Membayar Utang Tidur" di Akhir Pekan

Fakta: Tidur lebih lama di akhir pekan mungkin membantu mengurangi efek kurang tidur, tetapi tidak sepenuhnya memulihkan kerusakan yang telah terjadi pada otak dan tubuh. Pola tidur yang tidak teratur dapat mengganggu ritme sirkadian, sehingga memengaruhi produktivitas siswa. Dalam psikologi pendidikan, rutinitas tidur yang konsisten dianjurkan untuk mendukung performa akademik yang optimal.

Mitos 5: Bermain Gadget Sebelum Tidur Tidak Berdampak Buruk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun