Perrennialisme berpegang teguh pada norma-norma yang bersifat abadi sepanjang peradaban manusia. Â Filsafat perrenialisme ini memiliki ciri khas, antara lain; secara regresif, kenyataan itu mengandung tujuan, belajar itu adalah suatu disiplin mental dan latihan, kenyataan tertinggi ada di alam, dan penuh kedamaian.
Pereenialisme ini sangat ingin untuk kembali pada zaman dahulu karena menurutnya zaman sekarang ini sangat banyak menimbulkan perubahan dan ada juga yang mengatakan kalau zaman sekarang adalah zaman yang banyak krisis-krisis.
Filsafat pendidikan perrenialisme sangat menentang aliran progresifisme dimana aliran ini selalu menginginkan sesuatu yang baru dan hal ini adalah sangat berkebalikan dengan aliran perrenialisme.
TOKOH-TOKOH:
1- Robert Mainar Husein (Jubir aliran Perrenialisme)
 Menurutnya, tujuan dari pendidikan itu harus mengembangkan kekuatan pikiran dan menimbulkan kecerdasan. Dia berpendapat bahwa yang ideal itu adalah yang selalu mengembangkan intelektual dalam diri dengan cara membaca dan membahas ilmu.
Â
2- Motimer Jerome Atler
 Pendapatnya, pendidikan itu proses pengembangan kemampuan yang ada pada diri melalui pelatian dan pembiasaan yang dilakukan berkesinambungan. Pendidikan juga disebut proses dimana kemampuan dipengaruhi oleh kebiasaan yang disempurnakan dengan baik.
Terima kasih :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H