Pentingnya pengawasan orang tua dan pendidik dalam mengelola penggunaan media sosial anak menjadi semakin penting. Sebagai orang tua penting untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap konten yang diakses oleh anak-anak. mereka dan memberikan panduan yang jelas mengenai perilaku aman dan etis di Internet. Selain itu, mereka juga harus memperhatikan manajemen waktu pemakaian perangkat untuk memastikan anak-anak memiliki keseimbangan yang baik antara penggunaan media sosial dan aktivitas offline yang penting bagi perkembangan mereka. Namun menurut penulis, hal ini bukan hanya tanggung jawab orang tua. Pembuat konten dan platform media sosial juga memiliki tanggung jawab etis untuk menyediakan konten yang aman, bermanfaat, dan sesuai usia bagi pengguna anak-anak. Mereka harus mengambil langkah-langkah untuk membatasi paparan anak-anak terhadap konten yang tidak pantas dan mendorong penggunaan media sosial yang memiliki tanggung jawab dan dampak positif. Peran pemerintah juga krusial dalam memberikan peraturan dan panduan yang jelas mengenaiperlindungan anak di ruang digital. Ini termasuk regulasi terkait dengan privasi data anakanak, kontrol orang tua, dan tindakan yang harus diambil terhadap konten yang melanggar atau merugikan anak-anak.
Menurut (Anak & Dini, 2020) Pemanfaatan media sosial seperti YouTube dalam bentuk video mungkin bisa menjadi langkah yang tepat. Namun, pentingnya peran orang tua dalam memantau dan mengendalikan penggunaan media sosial oleh anak-anak, termasuk YouTube, tidak dapat diabaikan. Dilihat dari terdapat tiga gaya pola asuh yang umumnya dikenal, yakni pola asuh partisipatif, pola asuh otoriter, dan pola asuh laissezfaire. Pola asuh partisipatif lebih condong memprioritaskan kepentingan anak dengan pendekatan yang rasional, sementara pola asuh otoriter menegaskan aturan dengan ketat. Di sisi lain, pola asuh laissez-faire cenderung memberikan anak kebebasan tanpa pengawasan yang memadai. Peran orang tua memiliki signifikansi yang krusial dalam mengawasi serta membimbing anak-anak mereka dalam menggunakan media sosial seperti YouTube ditekankan. Tanpa pengawasan yang memadai, anak mungkin akan kesulitan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Dengan mengkolaborasi upaya orangtua, guru, pemerintah, serta pembuat konten dan platform media sosial, kita Mampu membentuk lingkungan yang aman, mendukung, dan memberi manfaat bagi pertumbuhan anak pada usia dini. Hanya dengan bekerja sama dari semua tingkat kita dapat memastikan bahwa anak-anak kita dapat mengambil maanfaat maksimal dari teknologi digital dengan tetap dilindugi dari resiko yang mungkin terjadi (Sit, 2015).
KESIMPULAN
Media sosial memiliki peran besar dalam membentuk lingkungan informasi dan interaksi bagi anak usia dini. Mereka dapat mengakses materi pembelajaran yang merangsang perkembangan kognitif dan kreativitas. Namun, keberagaman konten juga membawa risiko paparan konten yang tidak sesuai usia, yang dapat mengganggu perkembangan emosi dan perilaku mereka. Penggunaan media sosial secara berlebihan bisa mengganggu kesejahteraan fisik dan pola tidur anak-anak serta memengaruhi keterampilan berkomunikasi tatap muka. Karena itu, peran guru dan orang tua sangatlah krusial dalam mengelola efek media sosial pada anak-anak usia dini. Mereka harus memberikan pembelajaran dan arahan mengenai penggunaan media sosial yang bertanggung jawab, sekaligus membantu anak-anak memperoleh keterampilan untuk mengevaluasi informasi yang mereka temui di platform tersebut. Perlunya kerjasama antara orang tua, guru, pembuat konten, platform media sosial, dan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan bermanfaat bagi perkembangan anak usia dini dalam era digital.
DAFTAR PUSTAKA
Anak, K., & Dini, U. (2020). Article History Received : 5/04/2020.
Anak, K., & Dini, U. (2020). Article history received: 5/04/2020.
Bou-Hamad, I. (2020).The impact of social media usage and lifestyle habits on academic achievement: Insights from a developing country context. Children and Youth Services Review, 118. https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2020.105425
Carthy, C. M. M. (2022). The influence of unhealthy food and beverage marketing through social media and advergaming on diet-related outcomes in children—A systematic review. Obesity Reviews, 23(6). https://doi.org/10.1111/obr.13441
Dr. Masganti Sit, M. A. (2015). Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini Edisi Pertama. In Yogyakarta: Gava Media.