Mohon tunggu...
Robiatul Adawiyah
Robiatul Adawiyah Mohon Tunggu... -

semangat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pasang Surut Teori Revolusi

13 April 2014   11:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:44 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

A. a. Relevansi Pemikiran Charles Darwin

Meskipun banyak ditentang oleh beberapa ahli, teori Charles Darwintentang evolusi sebagai akibat seleksi alam. membawa pengaruh besar terhadap biologi modern. Charles Darwin menyatakan bahwa setiap spesies terdiri dari suatu variasi besar individu, yang sebagian mampu beradaptasi denganlingkungan dan sebagian lagi tidak. Individu yang mampu beradaptasi denganlingkungannya lah yang mampu menghasilkan lebih banyak keturunan dalam.

generasi selanjutnya. Sebaliknya individu yang gagal beradaptasi perlahan-lahanakan musnah atau hilang. Logika ini tampaknya tidak terelakkan dan kenyataannya memang itulah yang terjadi.

B. b. Tradisi Biologi dan Tradisi Antropologi

Evolusi sosial sering kali dilihat analog dengan evolusi biologi Namunmemandang evolusi sosial hanya dengan cara ini saja memungkinkan adanyaperemehan terhadap preseden sejarah. Tidak tepat pula apabila kita memandangperkembangan evolusionis dalam antropologi hanya sebagai perluasan dari teoriDarwin tentang seleksi alam. Teori lain yang diungkapkan oleh Lamarck sepertinya lebih masuk akal daripada teori Darwin khususnya dengan evolusikebudayaan secara gradual, unilinear atau universal. Unsur-unsur kebudayaanyang baru ditemukan dapat dengan cepat diteruskan dari individu ke individu.Lamarck mengemukakan bahwa setiap garis keturunan berevolusimembentuk kehidupan yang lebih sempurna, organ-organ pada makhluk berkembang menjadi lebih baik atau mengalami kemunduran tergantung apakanpenggunaan organ tersebut sesuai potensinya atau tidak. Ia juga menyatakanbahwa individu memiliki ciri-ciri khas yang dapat diteruskan kepada keturunanmereka.


  • 1.Evolusionisme Unilinear

Evolusionisme Unilinear adalah konsepsi bahwa ada satu garis dominandalam evolusi. Hal ini berarti semua masyarakat melalui tahap-tahap yang sama.Dalam pandangan ini, evolusi sendiri ditekankan kepada kebudayaan materi, carasubsistensi, organisasi kekerabatan, keyakinan keagamaan dimana fenomena inisaling berkaitan satu sama lain. Gagasan evolusi unilinear ini sendiri sebenarnyatumbuh dari teori monogenesis yang mencapai puncaknya pada abad ke 19dimana gagasan tersebut tampil sebagai ide sentral pemikiran antropologi.Isu pokok pertama yang muncul adalah mengenai keluarga versus kontrak sosial yang menghasilkan kepada perdebatan mengenai hubungan kekerabatan,prasejarah dari keluarga dan sistem keturunan serta hubungan sistem-sistem yang  disebut dengan promiskuitas primitive hak milik pribadi totemisme dan incesttaboo.


  • Matrilinealitas vs Patrilinealitas

Sebagian besar ahli pada abad ke-19 meyakini bahwamatrilinealitas datang sebelum patrinealitas. Namun demikian adaperbedaan pandangan dalam membuktikan bahwa matrilinealitas datangsebelum patrinealitas. Hal ini terus menjadi perdebatan dan perdebatan itusendiri berpusat pada mengapa matrilinealitas mendahului patrilinealitas.Banyak sekali argumentasi-argumentasi yang muncul namun yang perlukita cacat adalah bahwa argumentasi yang ada saat itu dibangun dalamkerangka evolusi unilinear dimana perhatian pada diversitas kebudayaanmasih jarang.


  • Totemisme

Totem berasal dari bahasa orang Indian Ojibwa. Istilah totem inisering digunakan dalam konsep lintas budaya totemisme dalam berbagaietnografi. Sebelum abad ke-19 telah muncul berbagai argumen mengenaitotemisme ini, namun hampir semua teori pada masa itu menghubungkantotemisme dengan eksogami dan sebagian besar yakin bahwa totemismeberevolusi terlebih dahulu. Sebagian antropolog meyakini bahwa kajianmengenai totemisme adalah awal dari pengkajian mengenai agama secaralebih luas dalam evolusionisme.Tokoh yang berperan penting yaitu Edward B.Taylor dan JamesFrazer. Teori Taylor tentang agama terdiri dari suatu skema evolusi dananimisme, semua doktrin yang mencakupi bahwa jiwa berada secaraindependen di dunia materi ini. Sedangkan Frazer memandang agamaberevolusi sejalan dengan pengetahuan primitif dan kebudayaan modernadalah tahap evolusi yang mengandung berkas-berkas benang´.Tokoh yang berperan penting yaitu Edward B.Taylor dan JamesFrazer. Teori Taylor tentang agama terdiri dari suatu skema evolusi dananimisme, semua doktrin yang mencakupi bahwa jiwa berada secaraindependen di dunia materi ini. Sedangkan Frazer memandang agamaberevolusi sejalan dengan pengetahuan primitif dan kebudayaan modernadalah tahap evolusi yang mengandung “berkas-berkas benang´.


  • Evolusionisme Universal

Evolusionisme Universal ini muncul pada awal abad 20 sebagai penggantidari evolusionisme unilinear. Fase-fase unilinear yang kaku sudah tidak dapat lagidipertahankan. Sebagai gantinya fase-fase evolusi yang luas atau universal dikemukakan seperti pembagian klasik antara savagery, barbarism dan civilization

Perdebatan-perdebatan mengenai patrilinealisme, matrilinealismeserta totemisme pun menjadi tersingkir. Tokoh-toko utama evolusionismeuniversal adalah ahli arkeologi Australia V.Gordon Childe serta antropologAmerika Leslic White. Evolusionisme Universal merupakan teori yang kurangkuat karena sukar diperdebatkan.


  • Evolusionisme Multilinear dan Ekologi Budaya

Evolusionisme multilinear terfokus pada garis-garis spesifik perkembangan dalam masyarakat atau kelompok masyarakat spesifik yangmemiliki bersama apa yang disebut dengan inti kebudayaan. Inti kebudayaansendiri merupakan suatu konstelasi ciri-ciri yang paling terikat dengan kegiatansubsistensi dan tatanan ekonomi. Inti tersebut meliputi pola-pola sosial, politik,agama yang secara empiris ditentukan menjadi berhubungan erat dengan tatananini.Tokoh dari evolusionisme ini adalah Julian Steward. Evolusionismemultilinear ini memiliki ikatan longgar dengan gagasan ekologi budaya dimanaevolusionisme ini berupaya memecahkan persoalan dengan mendudukkanpencetus teknologi dan evolusi sosial secara tersebar di berbagai negara.Pendekatan agak berbeda namun juga multilinear dan ekologis adalahyang dikembangkan oleh George Peter Murdock. Mourdock berpendapat bahwatatkala mode aturan keturunan berubah maka demikian pula halnya terminologikekerabatan. Oleh karena itu, kita dapat menempatkan hubungan kausal danevolusionisme unsur-unsur kebudayaan ini.

C.c. Asal Usul dan Perkembangan Agama

Dalam menjelaskan asal-usul agama terdapat dua metode yang dapatdigunakan yaitu metode komparatif-bukti-bukti dan metode survivals yakniproses, adat-istiadat, pendapat-pendapat, dan lain-lain yang dibawa oleh kekuatankebiasaan ke dalam suatu keadaan masyarakat yang bertahan sebagai bukti dancontoh dari kondisi kebudayaan sebelumnya, sementara diluar itu kebudayaanbaru terus berevolusi. Tokoh yang berperan penting adalah Edward B.Taylor (Teori Animisme) dan Emile Durkheim (Teori Totemisme)


  • Evolusionisme dan Analogi Organik Struktural-Fungsionalisme.

Radcliffe-Brown menyatakan bahwa antropologi berawal pada dua titik perkembangan yaitu pemikiran evolusi kemudian pemikiran Montesquiei. Padatitik awal pertama berkembang gagasan bahwa masyarakat tersusun secarasistematik. Spencer menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan mengenai masyarakatberlandaskan pada ilmu mengenai kehidupan (biologi) dan bahwa pemikiranevolusionis adalah cara berpikir yang tepat. Spencer yang diperkuat juga olehDurkheim menyatakan bahwa masyarakat adalah komponen-komponen yangterjalin satu sama lain yang saling masing-masing komponen menjalankanfungsinya


  • Evolusionisme Abad ke Dua Puluh

Di abad ini evolusi yang berkembang adalah evolusi sosial yang terkaitpada µkemajuan dan µarah. Kejadian sosial dan deterministik merupakan duaunsur yang tidak dapat dipisahkan dalam proses evolusi sosial. Walaupun batas-batas masa lampau dan masa kini dapat diketahui, masa depan evolusi sosialjustru tidak. Hal ini karena kita tak pernah yakin akan masa depan sementara masalampau dapat kita tilik kembali dan dipelajari arahnya. Evolusi sosial berbedadengan evolusi biologi karena evolusi sosial meliputi upaya disengaja, revolusi,tuntutan kepentingan, dan pilihan-pilihan. Evolusi sosial terjadi melalui prosesbelajar (disadari atau tidak) yang berbasis bahasa dan budaya sedangkan evolusibiologi adalah genetik dan tanpa disadari.


  • Antropologi Ekologi

Antropologi Ekologi memfokuskan pada kajian mengenai hubunganantara manusia dengan lingkungan fisik mereka. Antropologi ekologi adalahmaterialis dalam orientasinya karena menekankan pada kegiatan subsistensi, caramemperoleh makanan, dan lingkungan fisik. Dalam membahas antropologiekologi, Benjamin Orlove mengidentifikasi tiga tahap perkembangan antropologiekologi, yaitu :

a.Dominasi pemikiran Steward dan White tentang lingkungan sebagaisesuatu yang terhadap lingkungan itu kebudayaan beradaptasi melaluipenggunaan alat, teknologi, dan pengetahuan

.b. Antropologi ekologi neo-evolusionis dan neo-fungsionalis. Neo-evolusionis lebih tertarik pada asal-usul sementara ekolog fungsionalimenitikberatkan pada adaptasi fungsional yang memungkinkanpopulasi untuk mengeksploitasi lingkungan dengan berhasil tanpamelebihi carrying capasity dari sumber daya lingkungannya

.c. Antropologi ekologi sebagai tahap prosesual dimana para ekologprosesual berharap untuk memusatkan perhatian pada mekanismeperubahan, menggabungkan analisis mereka mengenai konflik dankerja sama.

d.NEO-DARWINISME

Neo-Darwinisme adalah suatu perspektif yang terdiri dari dua arus pikiran dasar dan jelas batasannya yakni sosiobiologi dan apa yang disebut sebagai revolusionis Sosiobiologi merupakan suatu bahasan yang mengkaji masyarakat dankebudayaan dalam pandangan biologi. Tokoh yang menggagas kajian ini adalahWilson, dimana ia memandang masyarakat dan kebudayaan manusia semata-mata perpanjangan dari makhluk hewan yang berwujud manusia. Sedangkan Foxberargumen bahwa aspek-aspek sistem kekerabatan manusia ditemukan juga dikalangan primata bukan manusia. Sosiobiologi in tidak berubah menjadi µsintesisbaru dalam antropologi. Hal ini karena sosiologi tidak memiliki dampak yangbesar terhadap antropologi walaupun pandangan ini sukses dalam biologi.Pemikiran revolusionis adalah karakter dari abad ke-19 mengenai asal usuldan bahkan kembali kepada pokok perhatian di abad 19 yaitu totemisme danpromiskuitas primitif. Gagasan revolusioner sendiri muncul sebagai paradigmabaru pada tahun 1980-an. Ciri sentral kini adalah upaya menemukan asal-usul kebudayaan simbolik atau culturo genesis. Suatu versi ekstrem dari pendekatan iniadalah teori Knight. Teori Knight adalah evolusionis karena menekankan faktor pencetus dari manusia pra-simbolik ke manusia simbolik-budaya, tetapi titik fokus adalah revolusi instan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun