(12/10) MAN 2 Malang baru saja menggelar perayaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)Â yang wajib diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas X dan Pameran kewirausahaan yang diikuti oleh XI dan XII
Perayaan P5 bertemakan kearifan lokal dan pameran KWU bertemakan learning celebration. Penampilan yang disajikan sangat beragam mulai dari permainan engklek, tari bapang/topeng malangan, tari dan permainan cublak cublak suweng, permainan lompat tali, permainan bola bekel, permainan engklek, makanan tapai ketan hitam, makanan tiwul, makanan getuk, kompor tungku batu bata, permainan nekeran, upacara adat kenduren, makanan sate madura, permainan engklek, tari kreasi nusantara, upacara adat tedhak siten, menyanyi lagu daerah Riau Soleram, permainan dakon, permainan gobak sodor, permainan lompat tali, permainan ancak ancak alis. Penampilan diadakan dari pagi hingga sore hari, setiap timnya akan diberikan waktu 10 menit dan akan diberikan satu pertanyaan dari dewan juri. Jurinya sendiri merupakan guru MAN 2 Malang yang ahli dalam bidangnya.
Pada kegiatan Pameran kewirausahaan, panitia menyiapkan satu stand untuk satu kelas. Setiap stand ada yang menyajikan makanan getuk, pisang kipas, bola ubi ungu dan lain-lain. Uniknya bukan hanya makanan saja, namun ada yang menampilkan masker wajah dari daun kelor dan lem dari styrofoam. Keunikan dan kreativitas setiap stand menjadi salah satu indikator pemenang dari pameran KWU. Seluruh hasil karya siswa-siswa perlu untuk diapresiasi.Â
Selain itu, juga diadakan kejuaraan pameran KWU dengan nominasi juara 3, 2, 1 dan favorit. Juara 3 diraih oleh kelas XI IPS 1 dengan produk makanan tradisional yang disajikan menarik. Juara 2 diraih oleh kelas XII-AGM dengan produk unggulan makanan tradisional buatan sendiri serta kelas ini mendapatkan juara favorit karena dapat mendatangkan pengunjung paling banyak. Sedangkan Juara 1 diraih oleh kelas XI MIPA dengan produknya berupa masker wajah dari daun kelor dan lem dari styrofoam.Â
Selain di pamerkan, produk yang dibuat oleh siswa-siswi juga diperjual belikan, hampir semua produk yang dibuat oleh siswa-siswi habis terjual. Selain siswa-siswi, bapak ibu guru turut ikut serta meramaikan kegiatan pameran dengan cara membeli produk unggulan siswa-siswi nya.
Seluruh kegiatan telah terlaksana dengan lancar, tertib, dan mendapatkan antusiasme luar biasa dari berbagai pihak. Inti dari kegiatan ini adalah agar generasi muda tidak lupa akan kearifan lokal masing-masing yang mulai luntur oleh pergeseran arus global. Seharusnya generasi muda patut bangga akan keaneragaman budaya, sehingga dapat dilestarikan hingga anak dan cucu kita kelak.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI